Senin, 29 Desember 2014

Inovasi Abu Aswad al-Du’ali

Inovasi Abu Aswad al-Du’ali (1 SH-69 H/603-688 M) sungguh luar biasa dalam hal memasyarakatkan Al-Qur'an. Di tangan beliau akhirnya org Indonesiapun dpt membaca Al-Qur'an. Seandainya beliau tdk berinovasi dg penambahan titik 1, 2, atau 3 pada huruf serupa, maka kita Muslim Indonesia tak akan dpt membedakan ba', ta', tsa', dan ya'; waw, fa', dan qaf; serta huruf hijaiyah lainnya.
Inovasi beliau bahkan lbh layak disebut invensi sebab telah membuka framework baru, yang sebelumnya tidak pernah digagas oleh siapapun. Hebatnya lagi beliau sangat teguh pendirian, sehingga invensi tsb langgeng hingga sekarang meski saat itu tdk mustahil dikecam orang dari sekte2 radikal yg menganggap beliau berbuat bid'ah menambahi agama.
Alhamdulillah beliau akhirnya telah mengukir namanya dg tinta emas hingga dikenang sepanjang masa. Ilmu Al-Qur'an makin mudah dibaca dan dipelajari siapapun. Kehadiran beliau disyukuri banyak orang yang menjadi berbahagia dengan kebaikannya dlm penemuan yg memudahkan itu.
Karena itu kalau kita hendak berinovasi kebaikan yg apalagi berkontribusi kepada kemaslahatan ummat, silakan ditunaikan. Soal anjing mengonggong, biarlah menggonggong, sebab kerjaan anjing apa lagi bila bukan menggonggong. Kafilah silakan berlalu. Gonggongannya pasti tak kan lebih dari kalimat berikut ini:
* Yang ASLI pasti LEBIH BAIK.
* Setiap amalan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maka amalan itu akan tertolak.
* Kalau itu baik, harusnya yang pertama kali mengamalkannya adalah Rasulullah.
Kita hadapi dengan sabar, tapi janganlah menghadapinya seperti tak ada lagi pendapat lain, selain gonggongan itu. Tidak perlu terlalu serius kepada orang yang tidak tahu cara menghargai inovasi

Selasa, 23 Desember 2014

Tips Mencegah Pernikahan Beda Agama

Tips Mencegah Pernikan Beda Agama.
Atas nama cinta, saat ini semakin marak dan seakan menjadi trend modern, ‘pernikahan beda agama’. Cinta memang buta, sehingga mampu mengalahkan segalanya, termasuk menghilangkan sekat agama. Kasus pernikahan aktris Asmirandah yang kontroversial misalnya. Hal ini menimbulkan kemarahan di kalangan umat Islam yang masih peduli dengan agamanya.
Allah berfirman, “Orang Yahudi dan Kristen tidak akan senang kepada kamu, hingga kamu mengikuti agama mereka” (QS Al Baqarah:120). Bagaimana tips untuk mencegah terjadinya pernikahan beda agama?
Tujuan Pernikahan
Tujuan fisik pernikahan adalah untuk menyalurkan hasrat biologis terhadap lawan jenis, sehingga dapat mengembangkan keturunan sebagai pelanjut tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.
Tujuan moral pernikahan adalah untuk melakukan pengabdian kepada Tuhan dengan sebaik-baiknya dan dengan pengabdian ini akan diharapkan adanya intervensi dalam kehidupan berkeluarga yang akhirnya akan melahirkan generasi-generasi yang taat dan saleh.
Sakralnya tujuan pernikahan menunjukkan bahwa pernikahan bukanlah sekadar uji coba. Jika tidak mampu melanjutkannya dapat diberhentikan dengan seketika.
Hukum Pernikahan Beda Agama
Pernikahan antara pria non-muslim dengan wanita muslim, ulama sepakat untuk mengharamkan. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Kami (kaum muslim) menikahi wanita Ahli Kitab, tetapi mereka (pria Ahli Kitab) tidak boleh menikahi wanita kami”. Status pria di keluarga adalah imam, sehingga dia sanggup membimbing dan tidak terbawa arus. Sebaliknya wanita, sifatnya lemah sehingga mudah mengikuti suami, akhirnya berpindah keyakinan.
Pria muslim dilarang menikah dengan wanita non-muslim, kecuali wanita ahli kitab (QS Al Maidah: 5). Menurut Yusuf Al-Qardlawi, kebolehan nikah dengan Kitabiyah tidak mutlak. Syaratnya: (1) Kitabiyah itu benar-benar berpegang pada ajaran samawi. Tidak ateis, tidak murtad dan tidak beragama yang bukan agama samawi; (2) Wanita Kitabiyah yang muhshanah (memelihara kehormatan diri dari perbuatan zina); (3) Ia bukan Kitabiyah yang kaumnya berada pada status permusuhan atau peperangan dengan kaum Muslimin. (4) Di balik perkawinan dengan Kitabiyah itu tidak akan terjadi fitnah, yaitu mafsadat atau kemurtadan.
Setelah mempertimbangkan bahwa mafsadahnya lebih besar daripada maslahatnya, maka MUI memfatwakan perkawinan antara pria muslim dengan wanita ahli kitab haram hukumnya. Keputusan Musyawarah Nasional ke II Majlis Ulama Indonesia No. 05/Kep/Munas II/MUI/1980 tanggal 1 juni 1980 tentang Fatwa, yang menetapkan pada angka 2 perkawinan Antar Agama Umat Beragama, bahwa:
1) Perkawinan wanita muslimah dengan laki-laki non muslimah adalah haram hukumya.
2) Seorang laki-laki muslim diharamkan mengawini wanita bukan muslimah.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 per-tanggal 9-22 Jumadil Akhir 1426 H. / 26-29 Juli 2005 M tentang haramnya pernikahan pria muslim dengan wanita Ahli Kitab berdasarkan pertimbangan kemaslahatan, dan kesadaran adanya persaingan antara agama.
Sahabat Hudzaifah dan Sahabat Thalhah pernah menikah dengan wanita Ahli Kitab tetapi akhirnya wanita tersebut masuk Islam. Anak-anak hasil pernikahan mereka tetap mengikuti agama suami (yaitu Islam).
Dampak Pernikahan Beda Agama
Perkawinan tidak akan langgeng dan tentram karena tidak bisa menyatukan pandangan tentang segala sesuatu. Jangankan perbedaan agama, perbedaan budaya atau tingkat pendidikan saja dapat mengakibatkan kegagalan perkawinan.
Setelah anak lahir, timbullah masalah dalam pendidikan agama anak. Anak diberikan kebebasan memilih agama, padahal dia bingung untuk mengikuti ayahnya atau ibunya.
Meskipun ayah atau ibu telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga aqidah anaknya, tetap saja anak akan mengalami distorsi aqidah. Betapa hancurnya hati ayah atau ibu yang muslim karena tidak bisa menjaga fitrah anak-anaknya. Padahal jalinan cinta kepada anak lebih kuat daripada kepada istri atau suaminya yang masih kafir.
Perbedaan agama akan memicu konflik rumah tangga, sehingga tidak mungkin terbentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Bahkan keluarga besar dari kedua belah pihak pun akan menentang.
Kehidupan rumah tangga pasangan beda agama membuat batin tersiksa dan tidak akan pernah tenang selamanya.
Jika akhirnya terjadi perceraian, maka anak-anak akan mengalami kehidupan yang timpang.
Cara memilih Pasangan Hidup
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Pilih pasangan yang memiliki ilmu agama yang cukup, berakhlak mulia, dan taat beragama.
Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki: “Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”
Tips Mencegah Pernikahan Beda Agama
Perbanyak sholat istikhoroh agar setiap saat kita mendapat petunjuk untuk memilih yang terbaik menurut Allah, bukan menuruti hawa nafsu.
Tidak bergaul akrab atau bersahabat dengan lawan jenis non muslim.
Carilah lingkungan luar rumah (bermain, sekolah, kerja) yang kondusif untuk menjalankan syariat Islam. Waspadai modus kristenisasi dengan mengeluarkan muslimah dari rumah dengan alasan emansipasi wanita. Lalu di luar rumah (kantor, kampus) terjadilah percampuran aqidah dengan lawan jenis.
Perkuat kepribadian kita dengan banyak membaca kajian keislaman dan perbanyak amalan sunnah: sholat sunnah, puasa sunnah, sebagai benteng untuk menjaga aqidah dan syariat Islam.
Jangan berkhalwat, bercampur baur dengan lawan jenis. Interaksi dengan lawan jenis hanya sebatas selama ada keperluan yang dibolehkan oleh agama, bukan masalah pribadi (curhat).
Berdoalah semenjak memasuki usia baligh agar mendapat pasangan hidup yang sholeh, bertanggung jawab, berjuang untuk Islam.
Mintalah doa dari orangtua atau orang orang terdekat, para guru kita agar mendoakan kita mendapat pasangan yang sholeh, berilmu, berjuang untuk Islam.
Jangan melayani godaan lawan jenis yang tidak sesuai dengan syariat, maka kita akan memperoleh pasangan yang berbuat sesuai dengan syariat.
Tunjukkan jati diri kita dengan keterikatan terhadap syariat Islam pada setiap perkataan dan perbuatan. Termasuk berbusana muslim dengan sempurna.
Pilih teman yang bisa meningkatkan keimanan dan ketaatan kita, jauhi teman yang melemahkan. Teman yang sholeh akan memberi teladan yang baik untuk dunia dan akhirat kita. Dia akan mengoreksi jika kita melakukan kesalahan.
Perdalam kajian Al Qur’an, sehingga kita lebih mengenal Allah dan Islam, memperkuat keimanan serta mendapat petunjukNya.
Waspadai program kristenisasi 3M: Memacari, menghamili dan memurtadkan. Berhati-hati dan waspada terhadap tipu muslihat orang-orang kafir termasuk Yahudi dan Kristen.
Jangan tertipu dengan virus pluralisme, yang menyatakan bahwa semua agama benar, semua agama sama, hanya istilahnya saja yang berbeda. Hanya Islam yang diterima Allah Swt (QS Ali Imron: 19).
Ingatlah Allah Swt setiap waktu agar timbul ketenangan dan kekuatan untuk menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya (QS. Ar-Ra’d: 28)’.
Orangtua harus bersikap tegas terhadap anaknya dalam masalah pergaulan dengan lawan jenis. Segera luruskan jika terjadi sedikit saja penyimpangan. Orangtua bertanggung jawab menjaga fitrah anak.
Ikuti kajian-kajian ke-Islaman, perjuangan membela Islam, update perkembangan kaum muslimin sedunia, cari info perkembangan musuh-musuh Islam dalam berbagai modus operandinya untuk menyesatkan umat Islam.
Ikuti wadah komunitas aktivis Islam yang sibuk memperdalam ke-Islaman dan memperjuangkan Islam.
Ikuti berbagai media massa yang memperjuangkan aspirasi umat Islam, jangan hanya mengikuti media massa nasional maupun internasional yang dikuasai kaum kafir dan menyudutkan Islam.

Sejarah Islam Di Negara Jerman

Islam dikenal oleh bangsa Jerman sejak zaman pendudukan Kekhalifahan Islam di Spanyol. Andalusia dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dibawah Kekhalifahan Islam. Eropa mulai memasuki abad pertengahan, mereka menyebutnya sebagai zaman kegelapan atau The Dark Age, dimana ekspansi dan kemajuan besar-besaran Kekhalifahan Islam baik dibidang politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan jauh melampaui bangsa Eropa.
Pada zaman perang salib, peperangan terjadi antara kaum muslim dengan bangsa Eropa, terutama Perancis, Jerman dan Inggris. Setelah perang salib berakhir, toleransi antar agama dan kebudayaan pun berlangsung. Di saat itulah bangsa Eropa termasuk Jerman mulai mengenal lebih jauh tentang Islam.
Sastrawan nomor satu di Jerman, Wolfgang von Goethe (28 Agustus1749–22 Maret 1832), adalah seorang pengagum Muhammad saw - novelis, sastrawan, humanis, ilmuwan, dan filsuf Jerman. Goethe adalah salah satu dari tokoh terpenting dalam dunia sastra Jerman dan Neoklasisisme dan Romantisme Eropa pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Ia adalah pengarang Faust dan Zur Farbenlehre (Teori Warna), serta merupakan inspirasi bagi Darwin dengan penemuan terpisahnya terhadap tulang rahang pramaksilia manusia dan fokusnya kepada evolusi. Pengaruh Goethe tersebar di sepanjang Eropa, dan selama seabad ke depan karyanya merupakan sumber inspirasi utama dalam musik, drama, dan puisi. (sumber : wikipedia disini). Pada Harian Republika pernah disampaikan bahwa von Goethe memasukan ajaran-ajaran islam pada hasil karyanya. Tulisan basmallah pun menghiasi buku-buku yang dibuatnya. Pada akhir hayatnya beliau mengucapkan dua kalimat syahadat.
Wolfgang von Goethe
Pada tahun 1739, raja Friedrich Wilhelm I- mendirikan sebuah masjid di kota Potsdam untuk tentaranya yang beragama islam, mereka disebut dengan nama ” pasukan Muhammadaner”. Pada zaman itu, kaum muslim di Jerman selain menjadi tentara, mereka juga banyak yang menjadi pedagang, diplomat, ilmuwan, dan penulis. Pada saat Perang Dunia Pertama, Jerman kembali bersekutu dengan tentara muslim dari Kekhalifahan Turki. Hal ini membuat komunitas muslim di Jerman bertambah banyak dan makin menguatkan eksistensinya. Lembaga Muslim Jerman sudah berdiri pada tahun 1930. Antara 1933 dan 1945, tercatat lebih dari tiga ribu warga Jerman beragama Islam, dan tiga ratus di antaranya berdarah etnis Jerman.
Namun, pada saat kepemimpinan Hitler dan perang dunia kedua, umat islam terpecah-pecah. Kebebasan beribadah terancam. Sebagian umat islam pergi melarikan diri ke negara balkan. Setelah perang dunia kedua berakhir dengan kekalahan besar yang didapatkan Jerman, hubungan antara Jerman dan umat islam kembali terjalin. Keberadaan Islam di Jerman meningkat pada tahun 1960-an. Umat muslim dari Yugoslavia dan Iran pun berdatangan dan menetap di Jerman. Hal-hal tersebut membuat jumlah penduduk yang beragama Islam di Jerman mencapai lebih dari dua juta jiwa pada awal tahun 1990.
resume dari : sejarah islam

5 Keajaiban Adzan

Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap Maha yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.
Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

1. Pemersatu Umat Islam
Azan menemukan momentum sebagai penyeru dengan “kekuatan supranatural” yang sangat dahsyat. Ketika azan berkumandang, kaum muslimin bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Dalam konteks demikian, azan adalah pemersatu umat. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius mereka bergetaran, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah salat berjamaah.
di islam itu banyak mahzab. . dan disetiap mahzab itu asti beda pula pandangan cara mengerjakan solat / bacaanya . apalagi pemeluk agama islam jumlahnya sangat banyak 1/4 dari jumlah populasi didunia.dengan umat yang memiliki bahasa berbeda . Namun tak ada perbedaan dalam mengumandangkan adzan..

2. Sejarah
Pada saat itu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan kurang cocok.
Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.
adzan PERTAMA di kumandangkan Oleh bilal bin raabah.

3. Adzan Di Perstiwa Penting:
Adzan Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat..
Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting..Ketika lahirnya seorang Bayi , ketika Meninggal Dunia , ketika Peristiwa besar .
Peristiwa besar yang dimaksud adalah
Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu Bilal Mengumandangkan Adzan Diatas Ka’bah .
Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.

4. Milyaran bahkan tak terhitung sejak pertama kali Dikumandangkan:
Sejak pertama x sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan.tarola tiap tahun 356 . jadi kira2 gni >> 1500 X 356 = 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam yang terus bertambah tiap tahunya . kita hitung saja . umat islam saat ini sekitar 2 miliyar orang .dengan persentase 2 milayar umat dengan 2 juta muadzin saja.
534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000
Wooowwww/subhanallah..mungkin malah lebih dari ini ..

5. Tak Pernah Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.

PENDAPAT TOKOH KRISTEN TERHADAP AL-QURAN

PENDAPAT TOKOH-TOKOH KRISTEN
(KRISTEN YANG PINTAR) TERHADAP AL-QURAN

Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding lslam”, New York, 1948, p.3, berkata: “Kitab Qur’an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu muk-jizat yang tetap aktual hingga kini, untuk mem-buktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad.”
Prof. H. A. R. Gibb dalam buku “Mohamma-danism”, London, 1953, p. 33, berkata sebagai berikut: “Nah, jika memang Qur’an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandingi-nya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur’an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat.”
Sir William Muir dalam buku “The Life of Mo-hamet”, London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: “Qur’an adalah karya dasar Agama Islam. Ke-kuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan.”
DR. John William Draper dalam buku “A His-tory of the intelectual Development in Europe”, London, 1875, jilid 1 , p. 343-344, berkata: “Qur’an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat mem-buka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan per-aturan- peraturan yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peris-tiwa dalam hidup.”
DR. J. Shiddily dalam buku “The Lord Jesus in the Qur’an”, p. 111 , berkata: “Qur’an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru.”
Laura Vaccia Vaglieri dalam buku “Apologie de I’Islamism, p. 57 berkata: “Dalam keselu-ruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu ko-leksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cer-das, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling cakap… Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur’an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur’an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini…Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaan-nya pula, Qur’an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. ” “Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur’an membangkitkan timbul-nya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri orang yang mem-baca dan mendengarkannya…. Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mu-baligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh ke-nyataan bahwa kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang di-taklukkan dengan kebebasan untuk meneri-ma atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang da-pat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan kepada orang yang tetap ber-keras kepala.”
Prof. A. J. Amberry, dalam buku “De Kracht van den Islam”, hlm. 38, berkata: “Qur’an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia.”
G. Margoliouth dalam buku “Introduction to the Koran” (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: “Diakui bahwa Our’an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang meng-agumkan, yang telah ditimbulkannya ter-hadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan ma-nusia dan satu tipe karakter yang segar.”
George Sale dalam buku “Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse”, berkata: “Di seluruh dunia diakui bahwa Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni….diakui sebagai standard bahasa Arab… dan tak dapat ditiru oleh pena manusia… Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan.”
E. Denisen Ross dari “Introduction to the Koran-George Sale”, p. 5, berkata: “Qur’an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…..Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern.”
James A. Michener dalam “Islam the Misun-derstood Religion Readers Digest”, Mei 1955, berkata sebagai berikut: “Berita Qur’an inilah yang mengusir patung–patung dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka…. Kombinasi antara persem-bahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat Qur’an menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila hukum–hukumnya sejalan dengan Qur’an.
W.E. Hocking dalam “Spirit of World Politics -New York 32″, p. 461 , berkata: “…saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur’an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.”
Napoleon Bonaparte
Dari “Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses”, Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: ” Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur’an yang rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru.”
Dari buku “Bonaparte et I’Islarn oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: “I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur’an wich alone can lead men to happiness. Artinya: Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip–prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada ke-bahagiaan. (Sumber terutama dari M. Hashem, “Kekaguman Dunia terhadap Islam”, cetakan pertama, Bandung)

INJIL BUKANLAH FIRMAN TUHAN

INJIL BUKANLAH FIRMAN TUHAN,
SARJANA KRISTEN SENDIRILAH YANG MENYATAKAN DEMIKIAN
Assalamu alaykum, Wr. Wb,
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, simaklah apa yang Allah firmankan berikut ini: “Sungguh, Kamilah yang telah menurunkan Al Qur’an dan Kami juga yang akan menjaganya” (Al Hijr: 9). Insha Allah dari ayat tersebut dapat diketahui dengan sejelas-jelasnya bahwa Al Qur’an benar-benar berasal dari Allah dan keasliannya terjamin hingga hari kiamat.
Sangat menakjubkan dikala kita mengetahui bahwa kitab Injil yang diyakini sebagai firman Tuhan ternyata bukanlah berasal dari Tuhan. Benarkah demikian? Ini dia hasil penelitian yang dilakukan atas keputusan dari 32 missionaris (penginjil) yang juga didukung oleh 50 kelompok-kelompok Kristen. Berdasarkan hasil pengkajian mereka, inilah yang bisa diperoleh dari kesimpulannya:
KITAB PERJANJIAN LAMA
1. Kitab KEJADIAN, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Penulisnya adalah salah satu dari Kitab Musa.”
2. Kitab KELUARAN, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Secara umum adalah Musa.”
3. Kitab IMAMAT, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Secara umum adalah Musa.”
4. Kitab BILANGAN, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Secara umum adalah Musa.”
5. Kitab ULANGAN, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Secara umum adalah Musa.”
6. Kitab JOSHUA, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Sebagian besar adalah Joshua.”
7. Kitab HAKIM-HAKIM, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Mungkin Samuel.”
8. Kitab RUTH, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui secara pasti, mungkin Samuel.”
9. Kitab 1 SAMUEL, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui.”
10. Kitab 2 SAMUEL, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui.”
11. Kitab RAJA-RAJA 1, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui.”
12. Kitab 1 TAWARIKH, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui, mungkin dikumpulkan dan diedit oleh Ezra.”
13. Kitab 2 TAWARIKH, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Mungkin dikumpulkan dan diedit oleh Ezra.”
14. Kitab EZRA, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Mungkin ditulis dan diedit oleh Ezra.”
15. Kitab ESTHER, siapkah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui.”
16. Kitab AYUB, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui.”
17. Kitab AMSAL, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Yang paling utama adalah Daud, meskipun ada yang lain.”
18. Kitab PENGKHOTBAH, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Meragukan, tapi umumnya dianggap oleh Sulaiman.”
19. Kitab YESAYA, siapkah penulisnya? Jawabannya: ”Utamanya adalah Yesaya sebagian bisa jadi ditulis oleh yang lain.”
20. Kitab YUNUS, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tidak diketahui.”
21. Kitab HABBAKUK, siapakah penulisnya? Jawabannya: ”Tempat dan waktu kelahirannya tak diketahui.”
Demikianlah ringkasan data-data tersebut yang diperoleh melalui RSV (Revised Standard Version) Collins tahun 1971, hal. 12-17. Insha Allah jelaslah bahwa kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup beragama bagi umat Kristen bukan berasal dari Tuhan, namun hasil editan manusia yang sudah tidak bisa lagi terjamin keasliannya. Adapun untuk data-data penulis kitab perjanjian baru, kami belum bisa mendapatkannya.
Wassalamu alaykum

PANDANGAN ISLAM VS KRISTEN TERHADAP ORANG YANG BERBEDA AGAMA

PANDANGAN ISLAM VS KRISTEN TERHADAP ORANG YANG BERBEDA AGAMA .
Bismillahirrohmanirrohim....
Orang-orang Kristen selalu protes dengan panggilan kafir, mari kita simak kafir yang disebut dalam pandangan Islam itu seperti apa sih?!
Kafir, berasal dari kata dasar yang terdiri dari huruf kaf, fa' dan ra'. Arti dasarnya adalah "tertutup" atau "terhalang". Secara istilah, kafir berarti "terhalang dari petunjuk Allah". Orang kafir adalah orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT karena petunjuk tsb terhalang darinya. Kafir adalah lawan dari iman. Dalam Quran terutama surah an-Nuur, Allah SWT menganalogikan kekafiran dengan kegelapan, dan keimanan dengan terang benderang, serta petunjuk (huda) sebagai cahaya.
Ditinjau dari segi bahasa, kata kafir tidak selamanya berarti non muslim, karena ada penggunaan kata kafir atau pecahan dari kata kafir seperti kufur, yang bermakna inkar saja, tidak sampai mengeluarkan seseorang dari keislaman. Contohnya kufur nikmat, yaitu orang yang tidak pandai/mensyukuri nikmat Tuhan, atau dalam istilah lain disebut sebagai kufrun duna kufrin (kekufuran yang tidak sampai membawa pelakunya kafir/keluar dari islam).
Secara istilah, kafir adalah orang yang menentang, menolak, kebenaran dari Allah Swt yang di sampaikan oleh RasulNya. atau secara singkat kafir adalah kebalikan dari iman.
Dilihat dari istilah, bisa dikatakan bahwa kafir sama dengan non muslim. Yaitu orang yang tidak mengimani Allah dan rasul-rasul-Nya serta ajarannya.
Jenis-jenis kafir Secara Bahasa
Merujuk kepada makna bahasa dan beragam makna kafir dalam ayat al-Quran, Kafir terbagi menjadi beberapa golongan, diantaranya adalah:
1. Kafir harbi, yaitu kafir yang memusuhi Islam. Mereka senantiasa ingin memecah belah orang-orang mukmin dan bekerja sama dengan orang-orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sejak dahulu (QS. 9:107).
2. Kafir ’Inad yaitu kafir yang mengenal Tuhan dengan hati dan mengakui-Nya dengan lidah, tetapi tidak mau menjadikannya sebagai suatu keyakinan karena ada rasa permusuhan, dengki dan semacamnya. Dalam al-Quran mereka digambarkan seperti orang-orang yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah, mendurhakai rasul-rasul Allah Swt, dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang menentang kebenaran (QS.11:59).
3. Kafir inkar, yaitu yang mengingkari Tuhan secara lahir dan batin, Rasul-rasulNya serta ajarannya yang dibawanya, dan hari kemudian. Mereka menolak hal-hal yang bersifat ghaib dan mengingkari eksistensi Tuhan sebagi pencipta, pemelihara dan pengatur alam ini. Mereka seperti penganut ateisme. (QS. 2:212) (QS. 16:107).
4. Kafir kitabi. Kafir kitabi ini mempunyai ciri khas tersendiri di banding dengan kafir-kafir yang lain, karena kafir kitabi ini meyakini beberapa kepercayaan pokok yang dianut Islam. Akan tetapi kepercayaan mereka tidak utuh, cacat dan parsial. Mereka membuat diskriminasi terhadap rasul-rasul Allah dan kitab-kitab suciNya, terutama terhadap Nabi Muhammad dan Al-Quran. Dalam al-Quran mereka disebut sebagai ahlul kitab, Mereka adalah orang yahudi dan nasrani.
Dilihat dari macam-macam kafir di atas dan masih ada lagi beberapa istilah kafir, maka kata kafir adalah istilah yang sangat umum, istilah bagi orang yang mengingkari Allah dan RasulNya serta ajaran yang dibawanya, mereka bisa dari kalangan yahudi, nasrani, ateis, majusi, hindu, budha, konghuju dan yang lainya, yang tidak mengimani Allah dan Rasul-rasulnya serta ajarannya. Mereka semua adalah non muslim.
Sebenarnya jika mereka memahami arti dan konsekuensi dari kata non muslim, sama saja mereka mendengar kata kafir secara istilah. Hanya mungkin kedengarannya lebih halus, ketimbang disebut sebagai kafir.
Orang-orang kafir berakhlak mulia?
Bisa saja orang-orang kafir berakhlak baik, seperti jujur, tidak korupsi, tidak berzina, berbuat baik dengan tetangga, menyantuni orang miskin, dll. Namun akhlak baik itu tidak cukup untuk menghapuskan status dia dari katagori orang kafir, manakala mereka tetap ingkar kepada Allah, atau ingkar kepada rasul-rasulnya termasuk Nabi Muhammad dan ajarannya.
Dalam al-Quran surat almaidah ayat 5: dihalalkan bagi kalian.....perempuan-perempuan yang terjaga kehormatannya dari ahli kitab (yahudi / nasrani). Artinya ada dari kalangan mereka yang secara manusiawi melakukan akhlak atau perilaku yang baik..
Kategorisasi manusia dalam hal mensikapi petunjuk dari Allah SWT memang hanya dua: Bertaqwa dan Kafir (lihat surah Al-Baqarah ayat 2 sd 6). Dan kelompok kafir sendiri ada beberapa macam lagi, misalnya menurut sikap terhadap kitab-kitab yang pernah diturunkan: ada "Ahli Kitab" dan ada "Musyrikin" (lihat surah Al-Bayyinah). Sementara dalam hal kesadaran mereka terhadap kebenaran adapula kategori "fasik", yaitu mereka yang sudah faham mana yang benar dan mana yang salah tapi tetap saja melakukan kerusakan (Al-Baqarah ayat 26 dan 27).
Diantara orang yang mengaku beriman sendiripun ada orang-orang yang ingin menipu Allah dan ingin menipu orang-orang beriman lainnya, yaitu mereka pura-pura iman padahal mereka ingkar ... mereka disebut kaum "munafik" (Al-Baqarah ayat 8 sd 20).
Bagaimana menyikapi orang-orang kafir tsb? Mari ikuti lagi tuntunan Quran:
1. Berusaha menghilangkan "penutup" yang menyebabkan mereka kafir, dengan cara mendakwahi mereka.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..." (QS.16:125)
"Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka..." (QS.42:15)
2. Tetap berbuat baik terhadap mereka, terutama yang memiliki hubungan kekerabatan.
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ..." (QS.31:15)
keterangan: ayat ini berbicara tentang orangtua yang kafir, dan kita tetap diperintah untuk memperlakukan mereka dengan baik.
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS.76:8 )
keterangan: adapun "orang yang ditawan" dalam ayat ini juga tiada lain adalah orang-orang kafir.
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8 )
3. Tidak memaksa mereka untuk menjadi muslim.
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat..." (QS.2:256)
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir..." (QS.18:29)
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya..." (QS.2:272)
4. Berbuat adil dan tidak mendzalimi mereka, selama mereka tidak memerangi muslimin.
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8 )
"...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa..." (QS.5:8 )
"Doa seorang yang teraniaya (diperlakukan tidak adil), meskipun ia orang kafir, tidak ada tirai yang menutupinya (untuk dikabulkan)." (HR. Ahmad dalam "musnad"nya).
5. Memerangi mereka, tatkala mereka memerangi muslimin.
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (QS.2:190-193)
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah..." (QS.22:39-40)
6. Tidak menjadikan mereka sebagai kawan, pemimpin atau penolong, kalau mereka memerangi muslimin.
"Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS.60:9)
"Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah..." (QS.3:28)
keterangan: "wali" bentuk jamaknya adalah "auliyaa" yang artinya teman yang akrab, pemimpin, penolong atau pelindung.
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong," (QS.4:89)
7. Menyambut tawaran damai dari mereka setelah terlibat peperangan.
"tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (QS.4:90)
"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.8:61)
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak seharusnya seorang muslim memanggil orang kafir dengan sebutan kafir (wahai orang kafir), meskipun seorang muslim wajib yakin bahwa orang selain islam adalah kafir karena al-Quran telah jelas menyatakan hal itu.
Rasulullah Saw dalam berinteraksi dengan orang-orang yahudi, atau orang musyrik, kafir quraisy, yang mana mereka adalah golongan orang-orang kafir, Rasulullah tidak memanggil dengan sebutan ”ya kafir”. Tapi beliau menyebut misalnya orang yahudi, nasrani, qurays, bahkan ketika mengirim surat ke raja romawi menggunakan kata-kata ”ya adhimu rum”. Betapa beliau mengormati orang lain.
Jenis-jenis Kafir mengenai hubungannya dengan muslim, Qur'an telah secara jelas membedakannya, dan membagi kaum kafir itu menjadi dua golongan:
A. Golongan "Muharribin" (yang memerangi)
Yaitu kafirin yang memerangi umat Islam karena agama mereka, yang mengusir muslimin dari kampung-kampung halaman mereka, dan yang membantu pihak-pihak yang mengusir atau mendlzalimi ummat Islam. Termasuk disini juga mereka yang menghalangi muslimin dari melaksanakan kewajiban syari'at.
Terhadap golongan ini, ummat Islam wajib memberlakukan point no.5, 6 dan 7.
B. Golongan "Musalim" (yang berdamai) atau Golongan "Mu'ahidin" (yang membuat perjanjian).
Adalah kaum kafirin yang tidak terlbat pada setiap usaha yang ada di penjelasan point.B, dan sama sekali tidak turut andil dalam konspirasi apapun untuk memusuhi muslimin. (Lihat lagi Surah Al-Mumtanah ayat 8-9).
Terhadap golongan ini, ummat Islam harus melaksaknakan point.1 sd 4.
Golongan ini, juga dibagi dua klasifikasi lagi, yaitu:
Mereka yang mempunyai perjanjian damai sementara. maka terhadap mereka diwajibkan untuk menjaga perdamaian itu dan melindungi mereka sampai batas waktu perjanjiannya habis.
Mereka yang mempunyai perjanjian tetap selama-lamanya. Merekalah yang disebut sebagai "Ahlu Dzimmah", yaitu orang-orang yang mendapat jaminan Allah SWT, jaminan Rasul SAW, dan jaminan dari komunitas muslimin.
Dalam level negara/pemerintahan, Ahlu Dzimmah memiliki hak sebagaimana hak kaum muslimin (termasuk politik), dan memiliki kewajiban sebagaimana kewajiban muslimin (kecuali dalam hal yang menyangkut konsekuensi syari'at masing2). Ahlu Dzimmah wajib dibela dan dilindungi sebagaimana muslimin membela dan melindungi saudaranya sesama muslim.
Amirul Mukminin 'Umar ibnul Khattab pernah menghapus istilah "Jizyah" bagi Ahlu Dzimmah dari nasrani arab Bani Taghlib, ketika mereka keberatan pungutannya disebut demikian. Dan pungutan tsb oleh 'Umar disebut sebagai "zakat" sesuai permohonan mereka agar tidak dibedakan dari kaum muslimin. Khalifah 'Umar menyetujui permohonan ini sambil mengatakan "Mereka itu orang yang dungu, mereka rela muatan artinya, dan menolak namanya." (Fiqhuz Zakat II/708).
Imam Al-Auza'i mendukung dan bersama Ahlu Dzimmah di Libanon yang bersikap menentang seorang gubernur dari kerabat dinasti Abasiyah yang berlaku tidak adil.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menghadap Kaisar Mongol Timur Leng dan meminta pembebasan tawanan. Ketika Timur Leng menawarkan hanya membebaskan tawanan yang muslim, Ibnu Taimiyah menolak hal itu, kecuali Timur Leng mau membebaskan juga Ahlu Dzimmah yang ditawan bersama kaum muslimin.
Melihat aturan Islam terhadap kaum kafir, dan bukti-bukti sejarah pelaksanaan hal ini, maka toleransi mana lagi yang lebih tinggi kecuali toleransi yang diajarkan oleh Quran dan Sunnah??
Jadi yang perlu di fahamkan adalah definisi kafir, katagori kafir dalam Islam, dan ketika penyebutan kata-kata kafir, tidak selamanya mempunyai konotasi beraklak buruk, jahat, dan sifat-sifat kotor lainnya. dan tidak juga pelecehan nilai-nilai kemanusiaan, karena semua manusia adalah ciptaan Allah. dan dari segi humanity semua manusia adalah saudara. Akan tetapi penyebutan kata kafir lebih kepada masalah keimanan, dimana mereka tidak mau mengimani Allah Swt sebagai Tuhan, dan Muhammad Saw sebagai RasulNya serta mengingkari ajaran-ajarannya. Dan kafir secara istilah sama saja dengan makna non muslim, artinya jika mereka rela dipanggil non muslim, sebenarnya tanpa disadari mereka rela dipanggil kafir dari perspektif islam.
ADAKAH PERLAKUAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA PERLAKUAN ISLAM TERHADAP ORANG KAFIR?!
Ternyata pengertian kafir di dalam Islam tidaklah melecehkan sama sekali.
Nah sekarang kita lihat bagaimana deskripsi dan sikap Kristen terhadap Non-Kristen dalam Alkitab:
AYAT-AYAT ALKITAB YANG DISKRIMINATIF
1. Perbuatan riba (rente) dilarang dilakukan kepada Israel, tapi boleh dilakukan kepada non Israel (Ulangan 23:19-20).
"Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga -- supaya TUHAN, Allahmu memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."
Ayat ini jelas buatan orang Yahudi, sebab tidak mungkin Tuhan berlaku diskriminatif dengan melarang mengambil bunga uang kepada bangsa Yahudi, sementara mengambil bunga kepada orang selain Yahudi diperbolehkan. Dan sangat bertentangan dengan kitab Keluaran 22:25: "Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umat-Ku, orang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia; janganlah kamu bebankan bunga kepadanya".
2. Tuhan meracuni orang asing (Ulangan 14:21).
"Janganlah kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kau berikan kepada pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kau jual kepada orang asing; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kau masak anak kambing dalam air susu induknya."
Hah?! Tuhan mau meracuni bangsa asing? Benar-benar rasialis!
3. Yang akan disebut keturunan Abraham adalah keturunan Ishak (Kejadian 21:12).
Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
Menurut catatan Alkitab, Abraham memiliki beberapa orang anak, diantara mereka adalah Ismail dan Ishak. Tetapi menurut ayat di atas, yang akan disebut keturunan Abraham adalah yang berasal dari Ishak. Benar-benar rasialis dan diskriminatif !
4. Jika Yesus adalah Tuhan, maka ia telah berlaku diskriminatif kepada non Israel/Yahudi (Matius 10:5-6).
"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Sungguh sangat diskriminatif pernyataan Tuhan di atas!
5. Yesus memerintahkan untuk membunuh musuhnya, entah orang itu menyerang Yesus maupun yang tidak menyerangnya.
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan BUNUHLAH mereka di depan mata-Ku" (Lukas 19:27).
6. Bunuh orang kafir dan musyrik!! (Ulangan 13: 6-9)
Ayat ini memeirintahkan kewajiban membunuh orang yang mengajak menyembah tuhan selain Allah. Ayat ini tidak bisa diterapkan. Buktinya umat Yahudi dan Kristen tidak pernah membunuh umat Hindu, Budha, Kong Hu Chu, dan lain-lain.
Dalam Alkitab Yesus memanggil umatnya yang berasal dari Bani Israel dengan sebutan DOMBA
“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria. ”
“Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hi-lang dari umat Israel (hanya kepada bangsa Yahudi).” (Injil – Matius 10: 5-6)
“Jawab Yesus, ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’ (hanya kepada bangsa Yahudi). ”
“Kemudian perempuan itu (perempuan Kanaan) men-dekat dan menyembah Dia sambil berkata, ‘Tuhan, tolong-lah aku’. ”
“Tetapi Yesus menjawab, ‘Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.’ (non Yahudi).” (Injil-Matius 15:24-26)
Dalam Alkitab Yohanes pembaptis memanggil kepada orang Farisi dan saduki yang membangkang sebagai keturunan ULAR BELUDAK
Mat. 3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
Luk. 3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya:“Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?
Itu baru berbagai sebutan alkitab terhadap pengikutnya, menggunakan nama-nama binatang seperti itu. Berbeda dengan panggilan Allah dalam Alqur'an terhadap umatnya, kita sering menemukan ayat yang di awali dengan : "Hai orang-orang yang beriman", "Hai manusia", "Hai rasul", "hai kaum kafir" Rasanya jauh lebih santun daripada menyebut dengan panggilan binatang.Kalaupun ada ayat yang menyebut orang yahudi seperti keledai yang membawa kitab, itupun masih diikuti kata "Perumpamaan" dan kata "seperti" berarti menunjukan itu bukan panggilan langsung tapi cuma perumpamaan, berbeda dengan alkitab yang menyebutkan kata "domba", "ular beludak" bahkan "anjing" secara vulgar.
الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS. Al-Jumu’ah: 5)
Sekarang kita perhatikan ayat injil berikut ini, Yesus seenaknya saja mengklaim semua orang yang hidup sebelum kedatangannya adalah PENCURI DAN PERAMPOK:
Yoh. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Berarti manusia sejak jaman nabi Adam sampai jaman sebelum Yesus semuanya pencuri/perampok, ah masa' Tuhan jadi tukang fitnah kayak gitu?
Yesus juga pernah menyamakan seorang wanita asing (bukan Yahudi) dengan menyamakan diri wanita itu SAMA dengan ANJING:
Matius
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada ANJING."
Astagfirulllah... manusia kok bisa dipanggil domba, ular beludak dan anjing. Kadang saya bingung ini kitab, majalah Trubus atau majalah Flora dan Fauna?! kok segala isi kebun binatang disebut-sebut.

Zakat (ajaran Islam) Vs Persepuluhan (ajaran Kristen); Antara yang Rasional dan Ketidakpatuhan

Kewajiban zakat (dalam Islam), memiliki faedah dan maslahat yang besar. Di antaranya adalah sebagai bentuk bantuan kepada fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Begitu pula, untuk membersihkan jiwa orang yang mengeluarkannya sehingga memiliki sifat kasih sayang, kepedulian, serta terbebas dari sifat yang tercela seperti bakhil, kikir, dan semisalnya.
Disamping itu, kewajiban zakat ini juga bisa menghilangkan pada diri fakir miskin sifat iri, dengki, serta menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Sehingga dengan ditunaikannya kewajiban zakat ini, akan terwujud hubungan yang penuh kasih sayang dan saling menghormati terutama di antara orang yang kaya dengan fakir miskin.
Allah Subhana wa Ta'ala menyebutkan dalam firman-Nya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, yang dengan zakat itu kamu akan membersihkan mereka (dari akhlak yang jelek) dan menyucikan mereka (sehingga memiliki akhlak yang mulia) serta berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah: 103)
Dan untuk mengetahui sejauh mana kesempurnaan ajaran kedua agama (Islam-Kristen), dalam hal Zakat ini-- yang kalau dalam ajaran Kristen biasa disebut dengan Persepuluhan, berikut kami tampilkan pandangan masing-masing agama, semoga bisa mencerahkan.
Pendapat Amos (Pendeta Nehemia)
Mengeluarkan Zakat
Menurut Surat 9 At Taubah ayat 60 setiap orang muslim harus memberikan zakat atau sedekah kepada fakir miskin pengurus zakat, muallaf (orang yang condong menjadi muslim) musafir, fisabilillah (keperluan agama, pesantren dll). Besarnya zakat atau sedekah yang dikeluarkan ialah 2,5% dari kekayaan yang tertimbun dalam satu tahun.
Memberikan zakat atau sedekah sebagaimana yang diwajibkan dalam Taurat dan Injil berupa perpuluhan dan persembahan, juga diterapkan dalam rukun Islam yang ketiga ini. Dengan demikian rukun Islam yang ketiga pun mengandung unsur-unsur Taurat dan Injil. (hal. 42-43)
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus; Mantan Pendeta)
Seperti yang pernah kami jelaskan terdahulu, bahwa kalaupun dalam Al Qur'an terdapat persamaan dengan apa yang ada dalam Taurat dan Injil, itu tidak berarti bahwa Al Qur'an menjiplak dari Alkitab (Bibel) milik anda. Persamaan itu karena sumbernya satu, yaitu sama-sama berasal dari Allah Swt. Barangkali di sinilah letak kekeliruan pemikiran Himar Amos yang buta akan Al Qur'an maupun Bibel, kitab sucinya sendiri.
Mengingat kondisi Alkitab (Bibel) belum sempurna, bahkan telah diubah, ditambah, dan banyaknya kebenaran yang disembunyikan di dalamnya, maka diturunkantah Al Qur'an untuk menyempurnakan sekaligus mengganti kitab tersebut.
Zakat dalam ajaran Al Qur'an, berbeda dengan persepuluhan dalam Bibel. Jika berbeda, tentu salah satu dari dua pasti lebih baik, lebih unggul dan lebih sesuai dengan kemajuan zaman. Untuk itu, mari kita uji.
1. Zakat dalam Al Qur'an
Dalam Al Qur'an, zakat diwajibkan hanya setahun sekali atas barang-barang yang telah dimiliki selama satu tahun penuh, yang nilainya telah mencapai batas-batas ukuran yang disebut nisab.
Jenis yang harus dizakati antara lain, emas dan perak (At Taubah 34), hasil pertanian (Al An'aam 141), laba perniagaan (Al Baqarah 267), tambang (Al Baqarah 267) dan ternak.
Besarnya zakat, hampir semuanya berlaku 2,5 % saja, itupun jika sudah sampai nisab dan haulnya. Jadi segala sesuatu sudah ada aturan mainnya. Yang diberlakukan zakat 10% hanya dari hasil pertanian saja, itupun masih bersyarat.
2. Persepuluhan dalam Bibel
Persepuluhan yaitu mengeluarkan 10 % (sepuluh persen) dari hasil pertanian dan peternakan sebagaimana ayat berikut:
"Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan,adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN" (Imamat 27:30-32).
Dari bunyi ayat di atas, jelas bahwa persepuluhan itu hanya untuk jenis pertanian dan peternakan saja. Apabila kesulitan dalam menyalurkan persepuluhan tersebut karena tempatnya jauh, maka boleh diberikan berupa uang senilai barang yang dihitung menurut persepuluhan, sesuai dengan ayat berikut:
"Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu. Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu, maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN. Allahmu" (Ulangan 14:22-25).
Jadi dalam Bibel tidak ada yang mengatur soal persepuluhan dari uang tunai baik berupa gaji, deposito, emas, perak serta barang dagangan lainnya selain daripada hasil pertanian dan peternakan.
Selama ini, persepuluhan itu diberlakukan pada segala penghasilan berupa apapun, sehingga gaji pegawai juga dipotong 10 % sebelum diterima oleh yang berhak. Bagi pedagang, diwajibkan menyetor sepersepuluh dari penghasilan mereka kepada pimpinan mereka.
Akibatnya, dewasa ini di negara Amerika dan Eropa yang mayoritas beragama Kristen menyatakan keluar dari agama Kristen supaya gaji mereka tidak dipotong 10% lagi. Oleh sebab itu jangan heran jika di negara-negara Eropa seperti Belanda dan Amerika, ternyata 51 % warganya tidak punya agama. Sebab persepuluhan itu ternyata memberatkan mereka, padahal mereka tidak aktif ke gereja. Itulah yang terjadi di negara Eropa dan Amerika.
Setelah memperbandingkan ajaran zakat dalam Islam dengan persepuluhan dalam Kristen, terbukti bahwa umat Islam jauh lebih patuh dari umat Kristen dalam hal zakat dan persepuluhan.
Apakah anda pernah mendengar ada orang Islam yang berhenti jadi orang Islam atau keluar dari Islam hanya karena takut bayar zakat? Tidak ada, bukan? Bahkan umat Islam sendiri yang menghitung besar zakatnya untuk dikeluarkan demi membersihkan hartanya. Umat Islam tidak merasa terpaksa dalam hal mengeluarkan zakatnya.
Rasanya sangat jarang ada orang Kristen yang punya penghasilan besar, lalu mau mengeluarkan sepersepuluh dari penghasilannya. Sangat disayangkan, hanya sekedar menghindar dari perpuluhan, sebagian umat Kristen di Eropa dan Amerika keluar dari agama Kristen. Ini tentu sangat tragis sekali, padahal mestinya mereka harus patuh, jika ajaran persepuluhan itu benar-benar wahyu Allah.
Jika tidak percaya silahkan anda cek ke Eropa, apakah benar atau tidak bahwa persepuluhan itu sudah ditinggalkan oleh mereka sendiri. Bahkan banyak yang sudah beralih pindah ke Islam, sebab menurut mereka Islam agama yang rasional!

Nikah Mut'ah dengan Anaknya, Di Iran

Di Iran, Banyak Pengikut Syiah Nikah Mut’ah dengan Anaknya. Sayyid Husein Al Musawi adalah seorang ulama besar Syiah di kota Najaf, sebuah kawasan Syiah terbesar di Iran, sekaligus di dunia. Namun, keturunan ahlul bait ini kemudian keluar dari Syiah setelah melakukan pengembaraan spiritual dan
membandingkan ajaran Syiah dengan ajaran Islam yang benar. Salah satunya, tentang nikah mut’ah.
Nikah mut’ah merupakan salah satu ajaran Syiah. Yakni seorang laki-laki menikahi perempuan, berapapun jumlahnya, untuk sementara dengan membayar uang kontrak nikah dengan jumlah tertentu. Nikah mut’ah ini diyakini memiliki banyak keutamaan dan tidak membutuhkan wali.
Salah satu dampak buruk nikah mut’ah adalah lahirnya anak- anak tanpa mereka mengetahui siapa ayahnya. Hingga kemudian setelah mereka besar, mereka melakukan mut’ah, ternyata dengan ayahnya sendiri.
Di dalam bukunya Lillahi, Tsumma li Tarikh yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Mengapa Saya Keluar dari Syiah, Sayyid Husein Al Musawi menuliskan pertemuannya dengan seorang perempuan yang mengadukan nasibnya.
“Dua puluh tahun yang lalu, saya dimut’ah oleh Sayyid Husain Shadr (salah seorang tokoh Syiah, red),” adu perempuan itu, “Setelah puas, dia menceraikan saya.”
“Setelah berlalu beberapa waktu saya dikaruniai seorang anak perempuan,” lanjutnya sambil bersumpah bahwa itu adalah anak Sayyid Husain Shadr karena dalam waktu itu ia tidak bermut’ah kecuali dengannya.
Anak itu kemudian tumbuh menjadi gadis yang cantik dan siap menikah. Tetapi betapa kagetnya sang ibu, anak gadisnya tiba- tiba hamil. Ketika ditanya, gadis cantiknya ini mengaku bahwa ia dimut’ah oleh Sayyid Husain Shadr. Sang ibu semakin tercengang, bercampur marah. Dulu ia telah dimut’ah oleh tokoh Syiah itu
dan ditinggalkan begitu saja, kini anaknya dimut’ah oleh orang yang sama.
“Sesungguhnya kejadian in sering terjadi,” tulis Sayyid Husein Al Musawi, “Salah seorang dari mereka melakukan mut’ah dengan seorang gadis, yang di kemudian hari diketahui bahwa ia adalah saudarinya dari hasil nikah mut’ah. Sebagian mereka juga melakukan mut’ah dengan istri bapaknya. Di Iran, kejadian seperti
ini tak terhitung jumlahnya.”
NA'UZUBILLAH.. SYI'AH PERUSAK NASAB KETURUNAN

Mutiara Tafsir Orang Fasik

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS. Al-Hujurat : 6)
ا أَيُّهَا الَّذِينَ “Hai orang-orang yang beriman” : adalah maksudnya orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah dan Rasulullah saw, wujud keimanan mereka adalah meyakini serta mewujudkan dengan amal atas kesetiaan kepada segala apa yang diberikan Allah dan RasulNya, baik itu firman-Nya, Perintah dan larangan-Nya dan segala kuasa-Nya. Dan orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasulullah saw adalah orang yang fasik.
Selain itu panggilan disini ditunjukan kepada orang beriman “Hai orang-orang yang beriman”, ini menunjukan bahwa isi ayat ini adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang beriman. Dan panggilan ini berisfat khusus yang ditunjukan kepada orang beriman agar mereka sadar akan keimanan. Bahwa ia dalah orang beriman yang keimanan itu jangan sampai lepas selaku status orang tersebut dan dari hatinya. Demikian yang dijelaskan oleh Abu Su’ud dalam tafsirnya (Jld VII/Hlm.581)
إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ “jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita” : adalah seseorang yang membawa berita sedang status pembawa berita tersebut adalah orang yang fasik. Al Hafiz Imam Ibnu Katsir berkata : Fasik itu yakni menyimpang dari Jalan keta’atan kepada Allah dan Rasul-Nya. Fasik sendiri artinya keluar, Tikus dinamai hewan yang fasik sebab tikus keluar dari liangnya untuk berlaku kerusakan (tidak ta’at, sebab keta’atan itu dekat dengan perbaikan bukan kerusakan). Penjelasan Ibnu Katsir ini ada ketika beliau menafsirkan QS.At Taubah ayat 96.
فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ “maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu” : adalah bahwasanya adab dalam menerima berita adalah dengan tabayyun yaitu klarifikasi atau cek and recek atas berita tersebut agar adanya kejelasan berita dan keakuratan kebenaranya, sebab warta dan fakta terkadang berbeda.
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni menjelaskan bahwa ayat ini adalah suatu keharusan akan pengecekan suatu berita, dan juga keharaman akan berpegang kepada berita orang-orang yang fasik yang banyak menimbulkan bahaya. Ayat ini mengajarkan bahwa mencari kebenaran berita serta tidak mempercayai berita yang dibawa oleh orang yang fasik yang menentang Allah adalah suatu keharusan.
Sebab berpegang kepada berita yang belum jelas kebenaranya , terlebih berita yang disebarkan oleh orang fasik ini membahayakan dari dua sisi. Yaitu, Sisi dari sumber berita dan jenis berita, berita yang dibawa oleh orang fasik berkemungkinan adalah berita yang munkar oleh sebab kedengkian dan kejelekan sikap yang ada pada dirinya. Dan juga jenis berita yang dibawa oleh orang fasik biasanya juga berjenis berita yang munkar.
Seperti contohnya orang yang mengikuti hawa nafsu dan buruk akhlaknya yang menyebarkan berita bahwa diperbolehkan nikah mut’ah (kontrak) dalam Islam. Namun setelah diteliti akan kebenaran berita itu, ternyata Islam justru mengharamkan nikah mut’ah. Bayangkan jika ada seseorang menerima berita itu mentah-mentah tanpa ada pegecekan terlebih dahulu, maka banyak orang yang terjebak dalam nikah haram yang bernama nikah mut’ah atau kawin kontrak. Sungguh jika sedemikian, ini artinya adalah suatu musibah atas suatu kaum.
Dan juga bahwasanya jika mengikuti berita yang ternyata adalah berita munkar (dusta ,salah atau palsu) maka hal itu akan menimbulkan penyesalan oleh sebab menyesatkan dan menjerumuskan dalam kemunkaran. Sebagaimana seorang Ibu-Ibu yang turut serta menyebarkan berita gosip atas seseorang,padahal ternyata gosip itu belum tentu benar. Dalam menggosip bila benar dinamai ghibah dan bila salah dinamai fitnah. Ternyata dengan mentahnya sang Ibu ini menerima saja berita gosip itu dan menyebarkan berita itu bahkan menghukumi orang yang digosipi dengan berita gosip tersebut. Maka sang ibu penyebar gosip ini termasuk orang yang fasik (karena berghibah ) serta turut menyebar fitnah (berita dusta), selain itu orang yang Ibu gosipi ini telah terzalimi dan terjadi keruskan padanya atas gosip tersebut.
As Syaikh Ali As Shabuni berkata : “Sebelum menghukumi seseorang, seharusnya diadakan suatu penelitian yang cermat, tidak hanya dengan modal mendengar berita. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi kezaliman dan permusuhan diantara sesama”.
Berita dan Pewarta Berita
Berita adalah segala sesuatu kabar/informasi akan sesuatu,sedang pewarta berita adalah seseorang yang menyampaikan berita. Mengenai kabar atau informasi ini terdapat banyak jenisnya, mulai dari peristiwa, perkataan atau ilmu termasuk dalam berita.
Ketika ada seorang guru memberikan ilmu, itu sama halnya ia sedang memberikan berita atau informasi. Maka sebagai murid yang baik hendaknya tidak mudah mengikuti ilmu tersebut (taqlid), hendaknya sang murid mengetahui dan menanyakan latar belakang keilmiyahan ilmu yang disampaikan itu. Ini semua agar sang murid tidak menjadi seorang pengikut ilmu yang buta (taqlid buta), salah-salah ilmu itu bisa jadi ilmu yang tidak ilmiyah dan ilmu yang salah. Seorang guru yang ilmiyah, ia akan menjelaskan keilmiyahan akan ilmu yang disampaikan.
Ibnu Qayim dalam I’lam Muwaqi’in berkata bahwa : “Seharusnya seorang Ulama bila mengajarkan suatu ilmu (fatwa), hendaknya ia juga turut menjelaskan dalil-dalil akan ilmu tersebut agar murid yang mengikutinya paham”.
Selain itu juga ketika seseorang mendapatkan suatu kabar perkataan akan orang lain, hendaknya ia mengetahui riwayat penyampaian perkataan tersebut. jangan sampai ada dusta akan perkataan yang dinisbatkan kepada orang yang salah. Sebagaimana ada orang yang gemar menisbatkan suatu perkataan pada orang lain, padahal orang yang dinisbatkan ini tidak pernah berkata demikian namun dinisbatkan akan orang tersebut.
Dan yang terakhir adalah suatu peristiwa, banyak berita-berita dusta akan suatu peristiwa yang diwartakan. Yang sebenarnya peristiwa itu tidak terjadi,namun diberitakan bahwa peristiwa itu terjadi. Maka sebagai penerima berita hendaknya pandai-pandai melakukan tabayyun (klarifikasi) atas segala berita yang sampai padanya agar tidak berbuat kerusakan akan berita yang didapat.
Seperti contohnya berita dusta atas kasus kebun opium (Narkoba) yang ada di Afghanistan, pemerintah Amerika mengatakan bahwa Taliban (pejuang Afganistan) memiliki kebun opium di Afganisthan. Dan hasil opium itu digunakan untuk jihad dan membeli senjata. Ternyata setelah disidik dan diteliti beberapa waktu kemudian, berita tersebut adalah dusta dan fitnah kepada mujahidin Taliban yang dikarang oleh Amerika untuk menjelekan Jihad dan Mujahidin Afghanistan.
Maka orang yang turut memberitakan berita dusta Amerika ini benar-benar ceroboh karena terpancing kedustaan Amerika, mempercayai berita dari orang fasik (masih islam) saja harus di teliti kebenaranya. Terlebih kabar berita dari Amerika yang tidak hanya fasik melainkan kafir dan memusuhi islam.
Mengikuti berita yang benar maka akan mendapatkan informasi yang akurat dan wawasan yang bermanfaat, namun mengikuti berita yang salah maka akan menimbulkan kedzaliman dan keruskan (fitnah). Dan untuk semua itu diperlukan adanya tabayyun yang cermat dan teliti. Inilah perintah Allah pada hamba-Nya.
Mutiara Tafsir
Mengenai QS.Al Hujurat ayat 6 ini, Syaikh Ali As Shabuni memberikan tiga poin penilaian penting:
1. Bahwa ayat ini termasuk ayat yang mengajarkan adab dan akhlak yang baik, yaitu keharusan mengklarifikasi akan suatu berita agar tidak mudah mengikuti kabar berita yang tidak bertanggung jawab. Dan juga tidak mudah menghukumi orang dengan berbekal informasi yang samar dan tidak pasti kebenaranya. Sebab salah-salah jika tidak mengindahkan adab ini, maka akan menzalimi orang lain dan membuat fitnah atau kerusakan atas suatu kaum.
2. Hikmah disyariatkanya mentabayunkan akan suatu berita ini adalah agar umat muslim tidak mudah terprofokasi berita-berita tidak bertanggung jawab yang disebarkan oleh musuh-musuh islam. Dimana dewasa ini musuh-musuh islam senantiasa menghembuskan berita-berita sesat ditengah umat islam, dengan tujuan untuk membuat permusuhan antar sesama umat dan merusak agama serta ukhuwah islamiyah.
3. Fitnah dan kerusakan ditengah umat diawali dengan adanya suatu kedustaan dan hasutan. Maka dari itu janganlah mengikuti kedustaan, cek dan teliti lebih dalam dan cermat agar tidak mengikuti suatu kedustaan. Dan hendaknya tidak mudah terhasut dengan cara menjadi manusia cerdas yang gemar melakukan klarifikasi antar sesama agar adanya suatu kejelasan dan kelancaran komunikasi antar sesama
Dan menurut Syaikh Abu Bakar Al Jazairi bahwa haram hukumnya mengikuti dan menghukumi dengan kabar sepihak dan kabar praduga (tidak jelas) atas sesuatu sehingga setelah itu dapat menimbulkan suatu penyesalan (karena bersalah dan memunculkan kerusakan) baik di dunia atau akhirat. Serta wajib mengklarifikasi atas berita dari seseorang agar tidak menimbulkan suatu hal yang membahayakan atas orang lain dan dirinya.
Allahu’alam bis shawab
Kajian Tafsir ini dikaji dengan merujuk pada :
· Aisiru Tafasiir, Syaikh Abu Bakar Al Jazairiy (Kairo-Mesir : Dar El Hadith, 1427 H)
· Tafsir Al Qur’anul Adzim, Imam Ibnu Katsir (Beirut-Lebanon : Dar Al Kotob Al Ilmiyah, 1427 H)
· Tafsir Ayat al Ahkam min Al Qur’an, Syaikh Muhammad Ali As Shabuni (Mesir : Maktabah Al Ghazali,tt)
· Tafsir Muqatil bin Sulaiman, Imam Muqatil bin Sulaiman (Beirut-Lebanon : Dar Al Kotob Al Ilmiyah,tt)

Sabtu, 20 Desember 2014

7 KEADAAN MAYAT DALAM KUBUR

>>> 7 KEADAAN MAYAT DALAM KUBUR <<<

1. Mayat yang mukanya berpaling dari arah kiblat. Itulah petanda bahawa semasa hidupnya telah melakukan
perkara syirik kepada Allah. Kawan-kawan syirik ini jangan buat main-main, dosa yang paling besar dalam Islam. Kekal dalam neraka selama-lamanya.
2. Mayat yang mukanya berbentuk babi. Itulah petanda semasa hidupnya tidak melakukan solat lima waktu,
tidak menjaga solat lima waktu. Lalai dalam solatnya. Sesungguhnya solat dapat mencegah diri dari melakukan perbuatan keji dan mungkar. Perbuatan keji dan mungkar ini banyak, bukan hanya berduaan
ditempat gelap, minum arak, berjudi sahaja. Tak tutup aurat juga perbuatan keji. Bayangkanlah sejak dari baligh lagi kawan-kawan tak pernah tutup aurat, berapa banyak dosa yang telah dikumpulkan.
Siksa api neraka amat pedih.... Kalau kawan-kawan nak tahu bagaimana rasa 1/70 bahang (kalau taksilap) api neraka kawan-kawan cobalah cucuh ujung jari kawan-kawan dengan api, bagaimana rasanya? tahan atau tidak?
3. Mayat yang kepala menjadi batu yang hitam legam. Itulah mayat yang semasa hidupnya derhaka kepada kedua ibu- bapa.
4. Mayat yang perutnya buncit dan meletup. Itulah mayat yang semasa hidupnya suka makan harta yang haram. Harta yang haram banyak contohnya. Antaranya mencuri... harta yang haram. Merompak... harta haram. Melesapkan duit kawan...harta yang haram.
5. Mayat yang kukunya mengcengkam dan meliliti seluruh tubuhnya. Itulah mayat yang semasa hidupnya suka berkelahi, mengata orang dan mengumpat orang.
6. Mayat yang keluar mata air dari kuburnya dan air itu baunya lebih busuk dari bangkai. Itulah mayat orang
yang suka makan riba'.

7. Mayat yang wajahnya tersenyum Itulah mayat yang semasa hidupnya berilmu dan beramal soleh.

Tentunya kita semua ingin seperti no 7 kan, jadi mari kita minta ampun kepada Alloh

Akhir Kehidupan Dunia (Kiamat) Versi Ilmuwan pada Lukisan Tahun 1939

Akhir Kehidupan Dunia (Kiamat) Versi Ilmuwan pada Lukisan Tahun 1939

Assalamualaikum,
Akhir kehidupan dunia atau kiamat sudah menjadi keyakinan bagi sebagian besar orang. Bahkan, di tahun 1939, para ilmuwan sudah menganalisa proses terjadinya kiamat dan digambarkan dalam bentuk lukisan. Seperti apa?

Berdasarkan prediksi sejumlah ilmuwan pada masa itu, akhir kehidupan dunia bukan hanya dikarenakan kondisi panas atau dingin yang ekstrem, tapi juga mungkin disebabkan oleh ledakan Matahari, bulan, dan hujaman meteor raksasa. Arsip majalah Popular Science edisi September 1939 bertajuk‘How Will the World End?’ sudah memvisualisasikan proses kiamat dengan ilustrasi kehancuran Bumi. Bersamaan
dengan ilustrasi itu, majalah terbitan Amerika Serikat ini juga menyertakan tiga artikel. Skema pertama
menggambarkan ribuan orang di Manhattan berlarian karena serangan meteor ke kota. Tapi, para penduduk itu tak sempat menyelamatkan diri karena asteroid seukuran kota berkecepatan satu nanodetik kadung meluluhlantakkan seisi kota. “Orang-orang yang terhindar serangan itu masih akan terancam, tidak hanya oleh gempa Bumi yang mengerikan, tetapi juga ledakan udara berkecepatan badai membakar permukaan yang bergerak cepat dari titik ledak,” tulis Popular Science itu. Kemudian, Popsci melansir, 5 April 2013, skema lain yaitu ledakan bintang. Disebutkan sewaktu-waktu bintang bisa menjadi nova (ledakan bintang) atau kecerahan misterius yang berkobar. Jika Matahari tiba-tiba meniupkan gumpalan cairannya, dalam delapan menit ledakan singkat dari panas radiasi akan sampai ke Bumi dan kehidupan di Bumi lenyap seketika.


Skema lain, adalah ketika Matahari telah menjadi bola kusam dan hanya cahaya kemerahan yang menutupi
Bumi. Dalam kondisi ini, manusia masih dapat hidup di daerah khatulistiwa maupun di bawah tanah, tempat yang relatif hangat. Tapi, saat cahaya matahari berkurang, atmosfer Bumi berubah menjadi udara cair, dan sangat tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya atmosfer. Jika Bumi berhasil menghindari ledakan Matahari dan meteor raksasa, tantangan berikutnya adalah bulan bumi. Dikatakan, karena orbit bulan melambat, Bumi akan menarik bulan semakin dekat. Kondisi ini menyebabkan gelombang pasang raksasa juga ledakan inti Bumi yang memuntahkan lava dalam volume sangat besar. Tak sampai di situ, bulan
diperkirakan akan meledak dalam bentuk bebatuan, menghujani Bumi dalam bentuk meteor, dan membinasakan kehidupan dalam waktu singkat.  Padahal bila mereka lebih merujuk kepada kitab Suci Al Quran dan Hadis Nabi SAW, tentunya pengetahuan mereka tentang hari kiamat bahkan hari sesudah kiamat menjadi lebih jelas dan gamblang, dan yang terpenting tentunya apa yang harus disiapkan oleh
hamba Allah untuk hadapi hari tersebut

Kamis, 18 Desember 2014

Ternyata Hidup Ini Sederhana

Ternyata hidup ini sederhana
Assalamualaikum wr.wb
**Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
** Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan harinya setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.
**Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?” Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah” Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
** Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.” Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
** Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?” Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.” Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga kerumput sebelah sana.” Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
** Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.” Katak dipinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah”menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat. Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
**Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukuptidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

Selasa, 16 Desember 2014

ASTRONOT WANITA JADI MU'ALAF

ASTRONOT WANITA JADI MU'ALAF
Sunita Williams, seorang wanita India pertama yang pergi ke bulan pada tanggal 9-07-2011. Kembalinya dari Bulan langsung masuk dan memeluk Agama Islam . Dia berkata : ''Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua tempat yang terang dan bercahaya. Ketika aku lihat dengan Teleskop, ternyata tempat itu adalah Mekkah dan Madinah.''
Di Bulan semua frekuensi suara tidak berfungsi, Tapi aku masih mendengar suara Adzan. Prof Lawrence E Yoseph : Sungguh kita telah berhutang besar kepada umat Islam dalam Encyclopedia Americana menulis :"...Sekiranya orang- orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik . Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas :  Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada.
Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi, dan setetlah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka'bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad,
yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya. Prof Lawrence E Yoseph - Fl Whiple menulis :"...Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu..."
Para astronot telah menemukan : bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi. Radiasi yang berada di sekitar ka’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan
Ka’bah di alam.Di tengah- tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas
tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Sebab itu lah ketika kitìa mengelilingi Ka’Bah, maka seakan- akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Makkah juga merupakan pusat bumi. Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini.
Allah berfirman : ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus(melintasi) penjuru langit dan
bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar- Rahman:33).
Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah subhanahu wata'ala tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya. Dalam penelitian lainnya, mereka mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tatasurya kita. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.
Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar
Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji dan Umroh. Ini adalah jawaban fitnah dan tuduhan jahiliyah yang tak didasari ilmu pengetahuan ; yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad. Hanya Allah Yang Maha Kuasa Dan Segala- Galanya ;;;;;;
Subhanallah

|| Penyebab Hamil Saat Pacaran ||

|| Penyebab Hamil Saat Pacaran ||
Banyak faktor yang menjadi penyebab hamil diluar nikah, dibutuhkan penanggulangan yang tepat untuk mengatasinya. berikut penyebab hamil di luar nikah: 

* KELUARGA Keluarga berperan penting dalam hal menjaga dan menghindari kejadian hamil diluar nikah. orang tua sebagai payung keluarga memiliki peranan untuk menciptakan dan membina hubungan yang harmonis. hubungan yang baik antara anak dan orangtua menjadi salah satu hal yang harus terus dijaga,karena dengan adanya hubungan baik maka anak memiliki tempat untuk curhat, bertanya, bercerita, berbagi kasih, belajar, dsb. ketika anak tidak mendapat tempat yang diinginkan dan sesuai didalam keluarga maka anak cenderung untuk menyandarkan dirinya kepada pihak lain yang belum tentu bertanggung jawab, bahkan beresiko fatal seperti hamil diluar nikah. 
* BASIC AGAMA Pendidikan agama dapat membuka mata jasmani dan rohani dengan kesadaran untuk tidak melakukan hubungan seks pra menikah. menanamkan rasa takut akan Tuhan sangat penting agar anak tidak berlaku sembarangan dalam menjalani hidup serta mengetahui jalan yang benar. satu keluarga duduk
bersama untuk berdo'a kepada Tuhan adalah salah satu faktor terpenting dalam membina keluarga yang harmonis. 

*PENDIDIKAN Diperlukan pendidikan yang mengajarkan mengenai hubungan seks diluar nikah, cara berpacaran yang sehat, penyebab dan resiko hamil diluar nikah serta cara menanggulanginy a. memberi pengertian dan pemahaman akan bahaya hamil diluar nikah akan sangat membantu anak untuk menghindar dan berjaga jaga. 
* PERGAULAN Keadaan lingkungan sekitar menjadi salah satu faktor pemicu, karena pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik dan pergaulan yang baik juga dapat membawa kebiasaan yang buruk. Jauhi pergaulan yang buruk dan bijak dalam berteman, 
* KEGIATAN
Memiliki jadwal kegiatan yang padat namun menyenangkan, tidak harus selalu belajar, isi waktu luang yang ada dengan olahraga, melakukan hobi, membaca,bernyan yi, bermain musik, menari, berdoa, dan kegiatan lainnya yang berguna. mengerti akan masalah dan penyebabnya sebagai sarana untuk menjalani hidup yang berkualitas

Senin, 15 Desember 2014

3 Waktu yang Dilarang Mandi

3 WAKTU DILARANG MANDI :
A. 30 Minit Setelah Solat Asar.
B. Setelah Maghrib.
C. Setelah Isya' sehingga pukul 12 malam.
Penjelasan :
A. 30 minit setelah solat asar itu adalah waktu dimana darah didalam diri kita ketika itu sedang panas, jika kita mandi ketika itu, akan menyebabkan badan menjadi lelah dan penat untuk melakukan perkerjaan.
B. Jantung kita setelah maghrib sudah mulai lemah untuk melakukan perkerjaan. Jadi, kajian menunjukkan bahwa ketika ini jika kita mandi akan menyebabkan paru-paru boleh dimasuki air dan boleh menyebabkan
paru-paru basah.
C. Setelah solat isya, ini saatnya jantung kita berhenti dan melakukan istirahat, jika mandi ketika ini akan menyebabkan kerosakan jantung akibat kemasukan air. Sebaiknya mandi setelah 1 jam dari jam 12 malam. Antara pukul 2 - 3 pagi, itu akan lebih memberikan energy kepada badan seperti mana bateri yang telah lemah di cas semula. Dikatakan :-
۞ Surah Al-Fatihah dapat memadam kemurkaan Allah SWT.
۞ Surah Yasin dapat menghilangkan rasa dahaga atau kehausan pada hari Kiamat.
۞ Surah Dukhan dapat membantu kita ketika menghadapi ujian Allah SWT pada hari kiamat.
۞ Surah Al- Waqi’ah dapat melindungi kita daripada ditimpa kesusahan atau fakir.
۞ Surah Al-Mulk dapat meringankan azab di dalam kubur.
۞ Surah Al-Kauthar dapat merelaikan segala perbalahan.
۞ Surah Al-Kafirun dapat menghalang kita daripada menjadi kafir ketika menghadapi kematian.
۞ Surah Al- Ikhlas dapat melindungi kita daripada menjadi golongan munafiq.
۞ Surah Al-Falq dapat menghapuskan perasaan hasad dengki.
۞ Surah An-Nas dapat melindungi kita daripada ditimpa penyakit was-was. Seterusnya, bagi menangani Syaitan Durjana, Dikatakan juga:-
۞ Ketika anda membawa AL- QURAN, respon syaitan ialah biasa saja, tengok je...
۞ Ketika anda membukanya, syaitan mula curiga.
۞ Ketika anda membacanya, syaitan mula gelisah.
۞ Ketika anda memahaminya, dia mula kejang.
۞ Ketika anda mengamalkan AL-QURAN, dalam kehidupan setiap hari, dia stroke.... Teruskan membaca AL-QURAN dan mengamalkannya agar syaitan terus stroke.
۞ Ketika anda ingin menyebarkan pesanan ini, syaitan pun mencegahnya.
۞ Syaitan kata, "JANGAN SEBARKANNYA, KERANA IA TIDAK PENTING LANGSUNG" Sebarkan biar umat Islam tahu.

Rabu, 10 Desember 2014

Tips Agar Rejeki yang Mencari Anda

Tips Agar Rejeki yang Mencari Anda
Assalamualaikum wr.wb.
Setiap manusia mengharapkan kemudahan rejeki. Tapi tidak sedikit manusia yang kelelahan dalam mencarinya. Bahkan kelelahannya tidak membuahkan hasil. Semoga tips ini dapat membantu Anda memperoleh kemudahan rejeki.
Dalam pandangan Islam rejeki itu ada dua macam: Rejeki yang Anda cari, dan rejeki yang mencari Anda.
Ali bin Abi Thalib (sa) pernah berkata: “Ada dua macam rejeki: Rejeki yang kamu cari dan rejeki yang mencarimu, yaitu yang sekiranya kamu tidak mendatanginya ia pasti mendatangimu juga. (Nahjul Balaghah)

Al-Qur’an menyatakan bahwa rejeki yang mencari Anda sebagai rejeki yang datangnya tak terduga-duga: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia memberi solusi dan mengkaruniakan rejeki yang tak terduga-duga.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Yakni, syaratnya bertakwa kepada Allah, dan baca ayat berikut dengan keyakinan yang kuat dan istiqamah, selama 40 hari, setiap hari 40 kali kali di tengah malam atau bakdah shalat Fardhu, QS Ali-Imran: 26-27:
26 Qulillâhumma mâlikal mulki tu’til mulka man tasyâ’ wa tanzi’ul mulka mimman tasyâ’ wa tu’izzu man tasyâ’ wa tudzillu man tasyâ’, biyadikal khayr, innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.
27 Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra gil layli, wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau jayakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rejeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab."
wassalam

Ilmuwan Bikin Teknologi Pembamgkit Listrik "Pohon Angin"

Ilmuwan Bikin Teknologi Pembangkit Listrik 'Pohon Angin'

PARIS – Sejumlah insinyur Prancis membuat proyek pembuatan pohon buatan untuk menghasilkan listrik dari angin. Proyek ini sendiri, kabarnya akan menamai pohon buatan tersebut dengan nama “Pohon Angin/ Udara” yang akan mulai dirilis tahun 2015.
“Ide ini sendiri datang kepada saya ketika berada di lapangan, dan melihat daun bergetar ketika tertiup oleh terpaan angin/ udara,” jelas Jerome Michaud Lariviere, pendiri Paris Start-up yang akan memasarkan pohon Angin ini di 2015, seperti dikutip Dailymail, Seninn (01/12/2014).
Dirinya menuturkan, energi yang datang ke suatu tempat harus bisa diterjemahkan ke dalam watt. Dan pohon ini, dibuat dengan menggunakan pisau kecil yang berada dibagian atas seperti daun, dan mengolahnya sebagai turbin untuk merubahnya sebagai energi listrik.
Dari hasil penelitian yang berjalan selama tiga tahun ini, tim insinyur telah berhasil mengembangkan prototype 26ft yang saat ini sedang dalam tahap uji coba di Komune Pleumeur Bodou di Brittany di barat laut Prancis. Diharapkan inovasi ini akan bisa digunakan di rumah-rumah di pusat perkotaan.
Rencananya sendiri, pohon ini akan dijual dengan kisaran harga 23.500 euro yang kabarnya bisa menghasilkan listrik dalam jumlah yang besar. Seperti pada turbin angin konvensional, pohon angin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 4,5 mph.
Para insinyur juga berharap bahwa pohon angin ini bisa digunakan untuk mengalirkan listrik di sepanjang kota, sehingga memungkinkan lampu jalan dan membuat stasiun pengisian mobil listrik masa depan.
Sumber: Okezone disini

 

DEFINISI MATI MENURUT AL-QUR'AN

DEFINISI MATI MENURUT AL-QUR'AN
Assalamualaikum wr.wb.
Mati menurut pengertian secara umum adalah keluarnya Ruh dari jasad, kalau menurut ilmu kedokteran orang baru dikatakan mati jika jantungnya sudah berhenti berdenyut. Mati menurut Al-Qur’an adalah terpisahnya Ruh dari jasad dan hidup adalah bertemunya Ruh dengan Jasad. Kita mengalami saat terpisahnya Ruh dari jasad sebanyak dua kali dan mengalami pertemuan Ruh dengan jasad sebanyak dua kali pula.
Terpisahnya Ruh dari jasad untuk pertama kali adalah ketika kita masih berada dialam Ruh, ini adalah saat mati yang pertama. Seluruh Ruh manusia ketika itu belum memiliki jasad. Allah mengumpulkan mereka dialam Ruh sebagaimana dalam firman-Nya : "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (QS Al A’raaf 172)
Selanjutnya Allah menciptakan tubuh manusia berupa janin didalam rahim seorang ibu, ketika usia janin mencapai 120 hari Allah meniupkan Ruh yang tersimpan dialam Ruh itu kedalam Rahim ibu, tiba-tiba janin itu hidup, ditandai dengan mulai berdetaknya jantung janin tersebut. Itulah saat kehidupan manusia yang pertama kali, elanjutnya ia akan lahir kedunia berupa seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi anak anak, menjadi remaja, dewasa, dan tua sampai akhirnya datang saat berpisah kembali dengan tubuh tersebut.
Ketika sampai waktu yang ditetapkan, Allah akan mengeluarkan Ruh dari jasad. Itulah saat kematian yang kedua kalinya. Allah menyimpan Ruh dialam barzakh, dan jasad akan hancur dikuburkan didalam tanah.
Pada hari berbangkit kelak, Allah akan menciptakan jasad yang baru, kemudian Allah meniupkan Ruh yang ada di alam barzakh, masuk dan menyatu dengan tubuh yang baru sebagaimana difirmankan Allah swt "Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). (QS Yasin 51-52)
Itulah saat kehidupan yang kedua kali, kehidupan yang abadi dan tidak akan ada lagi kematian sesudah itu. Pada saat hidup yang kedua kali inilah banyak manusia yang menyesal, karena telah mengabaikan peringatan Allah. Sekarang mereka melihat akibat dari perbuatan mereka selama hidup yang pertama didunia dahulu. Mereka berseru mohon pada Allah agar dizinkan kembali kedunia untuk berbuat amal soleh, berbeda dengan yang telah mereka kerjakan selama ini sebagaimana Allah berfirman "Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin”. (QS As Sajudah 12)
Itulah proses mati kemudian hidup, selanjutnya mati dan kemudian hidup kembali yang akan dialami oleh semua manusia dalam perjalanan hidupnya yang panjang dan tak terbatas. Proses ini juga difirmankan Allah swt: "Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (QS Al Baqarah 28)
Demikianlah definisi mati menurut Al-Qur’an, mati adalah saat terpisahnya Ruh dari Jasad. Kita akan mengalami dua kali kematian dan dua kali hidup. Jasad hanya hidup jika ada Ruh, tanpa Ruh jasad akan mati dan musnah. Berarti yang mengalami kematian dan musnah hanyalah jasad sedangkan Ruh tidak akan pernah mengalami kematian.
=>Pada saat mati yang pertama, jasad belum ada namun Ruh sudah ada dan hidup dialam Ruh.
** Pada saat hidup yang pertama Ruh dimasukan kedalam jasad , sehingga jasad tersebut bisa hidup.
=>Pada saat mati yang kedua, Ruh dikeluarkan dari jasad , sehingga jasad tersebut mati, namun Ruh tetap hidup dan disimpan dialam barzakh. Jasad yang telah ditinggalkan oleh Ruh akan mati dan musnah ditelan bumi.
** Pada saat hidup yang kedua, Allah menciptakan jasad yang baru dihari berbangkit, jasad yang baru itu akan hidup setelah Allah memasukan Ruh yang selama ini disimpan dialam barzak kedalam tubuh tersebut. Kehidupan yang kedua ini adalah kehidupan yang abadi, tidak ada lagi kematian atau perpisahan antara Ruh dengan jasad sesudah itu.
Kalau kita amati proses hidup dan mati diatas ternyata yang mengalami kematian dan musnah hanyalah jasad, sedangkan Ruh tidak pernah mengalami kematian dan musnah. Ruh tetap hidup selamanya, ia hanya berpindah pindah tempat, mulai dari alam Ruh, alam Dunia, alam Barzakh dan terakhir dialam Akhirat. Pada saat datang kematian pada seseorang yang sedang menjalani kehidupan didunia ini, maka yang mengalami kematian hanyalah jasadnya saja, sedangkan Ruhnya tetap hidup dialam barzakh. Allah mengingatkan bahwa:"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu h idup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (QS Al Baqarah 154)