Minggu, 21 September 2014

MEWASPADAI VIRUS SOMBONG

MEWASPADAI VIRUS SOMBONG
Assalamualaikum wr.wb.
Salah satu yang merupakan dosa besar namun ternyata di antara manusia masih banyak yang mengerjakannya, ialah sifat sombong. Sombong adalah salah satu sifat yang dibenci Allah SWT.Karena seseorang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong berarti ia telahmenyaingi Allah. Nabi saw bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman, Kemuliaan adalah kain-Ku, dan kesombongan-Ku adalah selendang-Ku. Barangsiapa menyaingi-Ku di salah satu dari keduanya, sungguh Aku menyiksanya”(HR. Muslim)
Sombong dapat berarti menganggap dirinya paling utama dan memandang orang lain rendah/ hina. Seseorang yang dihinggapi sifat sombong maka ia akan merasa dirinya berada di atas, sehingga ia merasa tak pantas lagi mengerjakan ini dan itu, semua dianggap kecil (remeh) baginya. Segala yang ada di luar dirinya telah dipandang rendah dan hina. Sombong dapat menjadi penghalang seseorang berbuat kebaikan.
Oleh karena itu, Ibnul Qayyim mengkategorikan sifat sombong sebagai salah satu rukun kufur. Sehingga sombong merupakan salah satu yang dapat merusak dan menghancurkan Islam.
Mengenai sifat sombong Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali- kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan” (QS. al-A’raaf 7: 40)
Maksud dari ayat di atas ialah bahwa orang-orang yang tertanam di dalam hatinya sifat sombong, doa dan amal mereka tidak akan diterima oleh Allah. Mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum. Pada ayat di atas disebutkan pula bahwa sombong adalah suatu kejahatan. Di mana sifat ini sudah tentu dibenci oleh Allah dan juga tidak disukai oleh sesama manusia. Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan, (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. al-Mu’min 40: 76).
Mari kita mengingat kembali kisah tentang setan pada saat diperintahkan untuk bersujud kepada nabi Adam as. Ketika itu secara terang-terangan setan menolak untuk sujud. Hal demikian terjadi adalah tak lain karena perasaan dirinya lebih baik daripada Adam (kesombongan). Hal ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS al-A’raaf 7: 11-12)
DR. ‘Aidh Al Qarni menyatakan, sesungguhnya sifat sombong mampu memalingkan seseorang dari kebenaran, serta melenyapkan kerendahan hati. Manusia tidak dapat menuntut ilmu, mencari faedah, memperdalam agama, mengusung dakwah Islam, melakukan amar makruf dan nahi munkar, jika dalam dirinya terdapat sifat sombong. Bahkan, sifat sombong seseorang sampai menghalanginya untuk mengumandangkan adzan, berdoa kepada Allah dan meninggikan kalimat- Nya. Sifat sombong juga menyebabkan seseorang tidak mau menghadiri kajian- kajian ilmu, dakwah dan kebaikan untuk
menerangi hatinya (DR. ‘Aidh Al Qarni,2006).
PENYEBAB TIMBULNYA SIFAT SOMBONG
Dalam kehidupan umat manusia, dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa penyebab timbulnya sifat sombong dalam diri seseorang.
1. sombong karena kekayaan. Tak dapat dielak memang, bahwa hidup ini memerlukan uang (harta) untuk melakukan setiap aktivitasnya. Tak ada yang mau hidup sengsara sehingga semua berlomba mengumpulkan kekayaan. Namun kekayaan yang banyak itu dapat melenakan. Mulai ada rasa membanggakan diri sebab banyaknya harta yang dimiliki. Merasa segala-galanya dapat diperoleh
dengan mudah jika telah memiliki kekayaan. Ada perasaan mengabaikan dzat Allah. Padahal manusia saat terlahir dalam keadaan miskin dan mati pun dalam keadaan miskin. Tak ada harta yang dibawa ketika meninggal dunia. Pun kekayaan di dunia tak ada manfaatnya lagi bagi diri kita ketika sudah mati. Oleh karenanya sungguh tak pantas kita membanggakan kekayaan, sebab sejatinya
segala kekayaan yang kita miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada Allah pada waktunya nanti.
2. sombong karena kekuasaan atau jabatan. Dengan posisi struktural yang tinggi pada suatu instansi/ lembaga terkadang menjadikan seseorang merasa bangga atas kelebihan-kelebihan dan kualitas pribadinya. Dengan jabatannya ia merasa menjadi orang yang paling wajib dihormati, sebab ia berpikir hanya orang hebatlah yang bisa memperoleh jabatan sehingga patut mendapat sanjungan dan
dihormati. Namun sebenarnya tidak pantas kita membanggakan jabatan. Kita memang mulia (derajatnya lebih tinggi) di hadapan manusia, namun belum tentu mulia di hadapan Allah. Dan sesungguhnya jabatan itu hanyalah titipan dari Allah. Kekuasaan pun tak kekal, akan berpindah tangan jua.
3. sombong karena wajahnya. Ada orang yang karena wajahnya indah kemudian dengan semena- mena merendahkan orang lain. Padahal di mata Allah semua manusia sama derajatnya, yang membedakan hanya ketaqwaan, bukan karena indahnya wajah. Sesuai firman Allah berikut. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu” (Q.S al-Hujuraat [49]: 13).
Padahal wajah yang indah itu jika sudah tua maka akan menjadi jelek juga. Justru seseorang yang diberi wajah yang rupawan itu seharusnya bersyukur karena itu merupakan kelebihan yang Allah beri, dan harus dijaga dan dirawat tentunya. Bukan malah menjadikannya sombong.
4. sombong karena kekuatan fisik. Memang dengan kuatnya fisik bisa menjadi suatu kebanggaan, namun tidak benar jika sampai menjadikannya sombong. Kekuatan tak akan abadi, seiring berjalannya waktu lama kelamaan setiap orang akan jadi lemah juga.
5. sombong karena ilmu. Ada orang yang karena kepandaiannya menjadi sombong. Merasa segala ilmu yang didapat adalah hasil jerih payahnya sendiri, lupa bahwa ilmu adalah Allah yang memberi. Mengabaikan keberadaan Allah Sang Pemberi Ilmu. Jika ilmu itu dicabut, dan Allah mempersulit ia menyerap ilmu maka sungguh ia tak mampu bernuat apa-apa dan tiada berdaya lagi.
Dari Ibnu Mas’ud dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi saw:
“Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakaiannya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia lain” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar