Jumat, 11 September 2015

Serba - Serbi Ramadhan

Serba serbi ramadhan
Saudaraku..
Ramadhan sebagai tamu mulia kita, sudah pergi.
Sungguh tak terasa begitu cepatnya, Ramadhan sudah berlalu.
Segala puji bagi Allah, segenap syukur kepada Allah atas semua nikmat-Nya.
Ramadhan usai, dan akan tertutuplah semua kesempatan mahal yang selama ini terhampar sepanjang satu bulan.

Saudaraku,
Ramadhan pergi membawa amal-amal kita.
Ramadhan pergi membawa persaksian atas semua yang kita lakukan.
Entah..
Apakah Ramadhan pergi dengan berbagai kebanggaan, pujian, kebahagiaan dengan amal kita.
Atau, Ramadhan pergi dengan beragam kekecewaan, kesedihan, dan kesia-siaaan.
Saudaraku,
Kini Ramadhan meninggalkan kita.
Padahal rasanya baru saja kemarin kita saling memberi ucapan selamat atas kedatangannya.
Padahal rasanya, baru saja kita bersuka cita menyambut kehadiranya.
Tapi hari ini, kita harus berpisah dan ditinggalkan Ramadhan dengan penuh haru dan air mata.
Entah, apakah kita akan dipertemukan lagi oleh Allah dengan Ramadhan?
Atau kita akan terpisah dan tak berjumpa lagi dengan Ramadhan karena kita terhalang oleh “yang menghancurkan semua kenikmatan” ?
Salam untukmu wahai Ramadhan,
wahai bulan shalat malam,
wahai bulan Al Qur’an,
wahai bulan taubat dan ampunan.
Saudaraku,
Mari kita membuka lembar-lembar amal kita bulan ini untuk muhassabah, mengevaluasi, merenungi semuanya.
Apa yang sudah kita lakukan selama satu bulan ini di hari-hari kemarin?
Apakah pengaruhnya pada jiwa kita?
Sejauhmana perubahan yang ada pada amal dan perilaku ketaatan kita?
Pertanyaan yang layak dilontarkan sekarang adalah:
Apakah kita telah mengambil sebab-sebab yang menjadikan amal kita diterima Allah di bulan ini?
Apakah kita bertekad untuk meneruskan amal-amal shalih setelah kepergiannya?
Saudaraku,
Jangan lupa teruskanlah amal-amal shalih itu setelah bulan Ramadhan.
Teruslah keluarkan infaq di jalan Allah.
Teruslah melakukan qiyam lail di hari-hari esok.
Tetaplah jauhi apa yang Allah haramkan sejak hari ini.
Jalin silaturrahim yang baik dengan orang yang kita kenal dan yang tidak kita kenal.
Tetaplah berpuasa sunnah, dan yang paling dekat adalah puasa enam hari di bulan Syawal, setelah Ramadhan.
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, berarti ia seperti puasa sepanjang waktu." (HR Muslim)
Saudaraku,
Mari pejamkan mata. Tundukkanlah hati dan batin.
Tenggelamkan semua perasaan kita dihadapan kemuliaan dan kuasa Allah yang tak ada batasnya.
Bicaralah pada diri sendiri wahai saudaraku..
Apa yang sudah kita lakukan dalam hari-hari kemarin?
Ya Allah, Jadikanlah kebaikan amal kami itu ada pada akhir hidup kami, dan jadikanlah hari terbaik kami adalah saat kami bertemu dengan-Mu.
Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu, kami bersaksi tidak ada Tuhan selain Engkau, kami memohon ampunan dan bertaubat kepadaMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar