Selasa, 24 Juni 2014

Proses Terbentuknya Jagat Raya Beserta Isinya



Asal usul bumi / Kelahiran Bumi

1)      Teori sedimen
Pengukuran lapisan bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang
membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang
terbentuk tiap tahunnya memperbandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi. Maka bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
2)      Teori Kadar Garam
Pengukuran usia bumi bedasarkan memperhitungkan kadar garam dilaut. Diduga mula- mula laut itu berair tawar.
Dengan adanya siklus air dalam alam ini, maka air yang mengalir dari darat melalui sungai kelaut, membawa garam – garam. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam tiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ioni yaitu kurang lebih 320 maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
3)      Teori Termal
Pengukuran usia bumi bedasarkan memperhitungkan suhu bumi. Diduga bahwa bumi mula – mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama - kelamaan mendingin. Dengan mengetahui massa dan suhu bumi saat ini maka permulaan usia bumi memerlukan waktu 20.000 juta tahun yang lalu
4)      Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang paling benar adalah bedasarkan waktu peluruhan unsur – unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unbsur radioaktif untuk seluruh  atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh. Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Misalnya 1 gram U238­ mempunyai waktu paroh 4,5 * 109 tahun, meluruh menjadi 0,5 gram U235 + 0,0064 gram He dan 0,436 gram Pb206. bila suatu batuan terdapat perbandingan berat antara U238 dan Pb206 maka umur batuan sama dengan paroh U238 yaitu 4500 juta tahun. Bedasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa usia bumi bekisar antara 5 sampai 7 ribu jta tahun.

Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1)      Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2)      Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3)      Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
Kesimpulan: Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1)  Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2) Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi   mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi


Pembentukan samudera
karena Pergeseran vertikal yaitu samudera india dimana kerak bumi menggeser ke bawah dan sebagai imbangannya bagian sisi lain menggeser keatas menjadi dataran tinggi atau gunung himalaya
karena tertarik oleh benda alam semesta lain dan gaya sentripental sehingga bagian bumi terlepas menjadi planet yaitu bulan maka terbentuk samudera pasifik.


PROSES TERJADINYA BUMI
1)      Hipotesis solar nebula (menurut immanuel kant tahun 1724 – 1804)
Bahwa dijagat raya ini terdapat gumpalan kabut yang berputar putar dan bagian tengahnya perlahan memadat menjadi matahari. Bagian kabut yang mengitarinya menjadi planet dan satelitnya.
2)      Hipotesis planetesimal (menurut thomas c. Chamberlin tahun 1843 - 1928)
Bahwa matahari telah ada menjadi salah satu bintang diantara bintang yang banyak yang kemudian berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang dekat. Peristiwa ini mengakibatkan pasang naik pada kedua bintang tersebut dan menyebabkan pecahan pecahan yang berhambura. Pecahan pecahan tersebut kemudian menjadi planet – planet kecil.
3)      Hipotesis pasang surut gas (Menurut james jeans tahun 1877 – 1946 dan Harold jeffrey tahun 1876 – 1947)
Bahwa bumi terbentuk karena adanya sebuah bintang yang besarnya menyamai matahari yang melintas dekat dengan matahari dan mengakibatkan peristiwa pasang surut. Pasang yang berbentuk seperti cerutu itu kemudian bergerak mengelilingi matahari dan akhirnya mengalkami perpecahan menjadi butiran yang sekarang menjadi planet.
4)      Hipotesis kuiper (menurut kuiper)
Bahwa komposisi dari matahari, planet, dan bintang muncul pada saat yang sama. Dua pousat yang memudar berkembang dalam suatu awan antar bintang dan gas hidrtogen. Pusat yang satu lebih besar dari pusat yang lainnya kemudiuan memadat menjadi bintang tunggal (matahari) selanjutnya pusat yang lebih kecil diselimuti kabut. Lama kelamaan kabut tersebut pecah menjadi awan yang lebih kecil lagi yang disebut proto planet. Proto planet inilah yang akhirnya menjadi planet – planet termasuk bumi.
5)      Hipotesis big – bang / teory dentuman besar (menurut georges lemaitre tahun 1930 seorang ahli astronom bangsa belgia)
Bahwa alam semesta bermula dari sebuah ledakan dasyat yang melemparkan jasad – jasad yang nmenyebar kesegala arah. Lambat laun jasad itu membentuk galaksi.
6)      Hipotesis steady state / hipotesis keadaan tetap (Sir herman bondy dan Sir Fred hoyle dari inggris serta Thomas Gold tahun 1948)
Bahawa alam semesta tidakj memiliki suatu awal khusus & tidak akan berhenti. Galaksi semakin bertambah tua & semakin menjauhi satu sama lain. Untuk mengisi ruang antar galaksi, tercipta materi baru yang akan mentyusun galaksi – galaksi baru akibatnya kerapatan alam semesta tetap.
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
a)      teori Apung wegener (menurut Alfred Lotar wegener  tahun 1880- 1930)
Mentyatakan bahwa benua yang dada dimuka bumi ini dulunya adalah satu benua yang di sebutPangea. Benua ini akhirnya pecah disebabkan oleh gerakan benua besar diselatan kearah barat maupun kearah utara  menuju khatulistiwa. Wegener menambahkan bahwa bumi merupakan suatui bola yang berputar sehingga gerakan itu mendorong benua – benua kearah khatulistiwa . benua itu berjalan melewati karang dasar laut seperti pertahu melewati air laut. Bahkan benua itu sampai sekarang masih terus bergerak.
b)      Teori kontraksi (Descrates tahun 1596- 1650)
Bahwa bumi kita ini makin susut dan mengerut karena pendinginan sehingga terjadi relief permukaan bumi seperti gunung dan lembah.
c)      Teori pelapukan dan erosi (james dana tahun 1813- 1896)
Bahwa proses pelapukan & erosi membentuk bentang alam.
d)     Teori Eurasia dan gondwana (Edward Suess tahun 1831 – 1914)
Bahwa mula – mula dibumi hanya ada 2 benua yang berada pada kutub utara & kutub selatan. Eurasia ada di kutub utara , Gondwana berada pada kutub selatan. Masing – masing benua pecah karena tertarik oleh ekuator. Gondwana pecah menjadi amerika selatan, afrika, australia sedangkan Eurasia pecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika utara
e)      teori konveksi (Harry H. Hess) bahwa terjadinya aliran konveksi kearah vertikal didalam lapisan atmosfer yang agak kental. Aliran tersebut berpengaruh sampai kerak bumi yang ada diatasnya. Aliran konveksi yang merambat kedalam kerak bumi menyebabkan benturan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran dari dalam mengakibatkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
f)       Teori pergeseran dasar laut (menurut Robert diesz) bahwa dalam penelitian topografi dasar laut menemukan buktyi- bukti baru tentang terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar laut kedua sisinya. Penyelidikan umur sedimen dasar laut mendukung teori ini yaitu makin jauh dari punggung dasar laut umurnya makin tua. Hal ini berarti ada gerakan yang arahnya dari punggung dasar laut.
TEORI TERJADINYA JAGAT RAYA
1)      teory jagat raya mengembang (menurut hubble)
Bahwa galksi –n galaksi bergerak saling menjauhi. Hal ini berarti jagat raya mengembang menjadi luas.
2)      teori ledakan Besar ( menurut Stephen Hawking seorang ahli fisika teoritis)
bahwa dahulu kala galaksi – galaksi pernah saling berdekatan. Dengan demikian dua galaksi adalah jagat raya bgerasal dari masa tunggal, jagat raya memiliki suhu dan energi sangat besar. Untuk itu hanya ledakan besarlah yang dapat menhancurkan massa tunggal menjadi sepihan – serpihan sebagai awal jagat raya.
3)      teori keadaan tetap (Menurut Fred Hoyle)
Bahwa materi baru ( hidrogen) dicviptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. Namun menurutnya materi baru yang dibicarakn hoyle adalah divergen (memancar) sehingga teori keadaan tetap harus ditinggalkan.
TEORI TERJADINYA TATA SURYA
1)      Teori Kondensasi Atau hipotesa kabut (Menurut Immanuel kant tahun 1755 seorang ahli filosofi jerman dan dikembangkan oleh Prancis de laplace tahun 1796 seorang ahli matematika) Bahwa matahari dan planet – planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin didalam jagat raya. Karena putaran itu sebagian dari massa kabut lepas membentuk gelang – gelang sekerliling bagian utama gumpalan kabut. Akhirnya gelang – gel;ang itu membentuk gumpalan – gumpalan dan mermbeku menjadi planet.
2)      Teori Planetesimal (Menurut T. C Chamberlain seorang ahli geologi matematika dan R.R moulton seorang ahli astronomi amerika) Bahwa didalam kabut terdapat material padat yang berhamburan disebut Planetesimal. Masing – masing benda padat ini memiliki gaya tarik, akibatnya terjadi saling tarik menarik diantara sesamanya. Akhirnya lambat laun terbentuklah gumpalan besar yang disebut Planet.
3)      Teori Pasang Surut Bintang (Menurut james jeans dan Harold jeffrey keduanya orang inggris) bahwa dahulu kala ada sebuah bintang yang besar melintas dekat matahari. Adanya gaya tarik bintang tersebut menyebabkan pada permukaan matahari terjadi proses pasang suruit air laut dibumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian dari massa matahari yang membentuk tonjolan kearah bintang ikut tertarik kemudian tonjolan tersebut terputus dean akhirnya lepas dari matahari. Massa gas kemudian terputus – putus bentuk tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda – beda. Tetesan gas tersebut lama kelamaan membeku menjadi planet – planet.
4)      Teori Vorteks (menurut wezacker) Bahwa nebula terdiri atas vorteks – vorteks (pusaran – pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel – sel yang bergolak. Pada batas antar sel tuirbulen, terjadi tiumbukan antar partikel yang kemudian membesar dan menjadi planet
5)      Teori Protoplanet (menurut kuiper) bahwa planet terbentuk melalui golakan nebula yang membantu tumbukan planetesimal, sehingga planetesimal membesar menjadi proto planetdan kemudian menjadi Planet – planet.
PROSES TERJADINYA HUJAN ES
Hujan es (Hail Stone) terjadi pada saat hujan guntur dari awan cumolonimbus (awan dengan susunan vertikal batas bawahnya 500 – 2000 m & puncaknya sampai 10.000 m)
PROSES TERBENTUKNYA GUNUNG API
Gunung api  tidak terdapat disemua tempat dibumi. Letaknya hanya dideretan aktivitas vulkanis. Salah sartu dari deretan semacam itu mengelilingi samudra pasifik yang disebut ”lingkaran api”. Disini gunung api terletak diatas tepi lempeng kerak bumi yang besar. Jika dua lempengan saling membentur, benua – benua yang menunggang diatasnya saling me3mbajak & membentuk pegunungan. Dalam tabrakan yang berjalan cepat salah satu lempengan dapat hancur. Benua yang terletak diatasnya akan dilipat & diangkat membentuk gunung api. Tabrakan dua lempeng menyebabkan lava naik. Jika lava mendingin akan menjadi padat & terbentuklah gunung api.
PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI
Gempa terjadi karena adanya tenaga tektonik, vulkanik /karena ada bongkahan tanah yang tiba – tiba roboh . titik mula terjadinya peristiwa tektonik, vulkanik, maupun tanah runtuh itu disebut Hioposentrum. Jadi, Hioposentrum adalah titik pusat sumber gempa. Hiposentrum terletak di dalam lapisan bumi. Biasanya hiposentrum terletak menyebar mengikuti daerah perrtemuan 2 lempeng kerak bumi terutama ditepat pemujaman & pemekaran dasar samudra. Jika penyebab gempa adalah patahan kerak bumi / tanah roboh maka hiposentrumnya berbentuk titik. Dari hiposentrum ini gelombang primer & sekunder merambat kesegala arah.
PROSES TERJADINYA RAWA
Rawa dapat terjadi karena hasil sedimentasi membentuk tanggul – tanggul sungai sehingga permukaan rawa lebih rendah dari permukaan sungai. Rawa seperti ini selalu tergenang airsecara tetap. Biasanya memiliki ciri derajad keasaman tanah (PH) dibawah 4,5 airnya bewarna kemerahan & jarang ditemukan hewan atau makhluk air. Rawa jenis ini sebaiknya dikonversi menjadi lahan yang lebih bermanfaat, dikeringkan untyuk pemukiman / daerah transmigrasi.
Rawa terjadi akibat adanya pasang surut air laut sehingga airnya tidak selalu tergenang. Ketika air laut pasang, rawa jenis ini menampung air sungai disekitar muara. Apabila air laut kembali surut maka air rawa menjadi berkurang. Rawa ini dapat dimanfaatkan sebagai sawah pasang surut

Proses Terbentuknya Salju

Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas (lihat atmosfer, biosfer, iklim, meteorologi, cuaca) jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan seperti kristal lembut.
    Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan
      terbentuknya hujan salju
1.  Uap air berkumpul di atmosfir, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi, dan kemudian menggumpal membentuk awan.  
2.   Gumpalan-gumpalan uap air mengapung di udara karena massanya jauh lebih ringan dari pada udara di bawahnya. Setelah gumpalan uap air terus bertambah dan massanya semakin berat, udara di bawahnya tidak sanggup lagi menahannya dan gumpalan-gumpalan itu pun jatuh. 
3.   Jika temperatur udara di bawahnya cukup dingin, gumpalan tadi jatuh berupa kristal-kristal es (salju). 
4.  Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah nol derajat Celcius. Tapi, temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut tercemar oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es. 
5.      Partikel-partikel pencemar yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator. Selain berfungsi untuk mempercepat fase pembekuan, nukleator juga berfungsi sebagai perekat antar uap air. Partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung dengan partikel air lainnya membentuk kristal yang lebih besar. Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es akan jatuh ke tanah menjadi salju. Jika temperatur udara sampai melelehkan kristal air, maka kristal es tersebut sampai ke tanah dalam bentuk air hujan biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar