Minggu, 11 Oktober 2015

Bahaya dari Jenis Cat

Dalam kaitan dengan cat, ada beberapa nama yang sering disebut-sebut, yaitu VOC, timbal, dan merkuri. Bahan apakah ini, dan mengapa digunakan oleh cat?
Cat, sebagai material yang berfungsi sebagai pelapis, memang dibuat dari bahan-bahan yang berbahaya bila kandungannya melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan. Salah satu bahan yang berbahaya adalah VOC (volatile organic compound) atau kandungan senyawa organik yang mudah menguap. Yang termasuk dalam kategori VOC di antaranya solvent dan tiner. VOC ditandai dengan bau, walaupun menurut Chandra Budiono dari Pacific Paint, cat yang tidak berbau belum tentu bebas VOC.
Mengapa Pakai Solvent Solvent?
Sejak pembuatan di pabrik, cat sudah menggunakan solvent atau pelarut. Solvent memegang peranan dalam pembentukan film yang baik. Solvent digunakan sebagai pencampur cat karena dengan takaran yang pas bisa membuat cat memiliki kekentalan yang juga pas. Ini membuat cat menjadi mudah diaduk, mudah diaplikasikan, dan cepat kering.
Namun solvent tidak ramah bagi lingkungan dan juga tidak ramah bagi kesehatan manusia. Polimerisasi (salah satu tahap dalam pembuatan cat) yang menggunakan teknologi terbaru memungkinkan proses pembuatan cat tidak membutuhkan solvent lagi.
Solvent yang ada dalam kandungan cat akan menguap setelah cat diaplikasikan. Setelah solvent menguap, cat akan mengering dan membentuk lapisan di pemmuaaan benda. Karena itu cat yang sudah diaplikasikan pada dinding dan sudah mengering, sebenarnya sudah tidak lagi mengandung solvent.
Tapi gas atau uap yang dihasilkan tersebut membutuhkan waktu untuk benar-benar hilang dari udara di dalam ruang yang baru dicat. Uap solvent yang menyebar di udara ini bisa mencemari lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bila terhirup secara berlebihan.
Efek solvent bisa dirasakan secara instan ketika kita memasuki ruang yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara instan, bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti mata pedas, kulit perih, gangguan saluran pernafasan, atau alergi. Sedangkan bila dihfirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.
Timbal dan Merkuri
Selain VOC, bahan berbahaya lainnya yang terkandung dalam cat adalah timbal dan merkuri. Menurut Shinta Iswandani Ameldy, Category Head PT IC Paints Indonesia timbal sering digunakan dalam campuran cat untuk menghasilkan warna-warna cerah.
Timbal ini terkandung di dalam pigmen, yaitu bahan untuk memberi warna pada cat. Menurut Chandra, cat warna kuning dan oranye memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain. Sementara menurut Aceng, biasanya penambahan timbal ini berlaku untuk cat minyak.
Seperti juga timbal, merkuri merupakan bahan logam berat yang ada dalam kandungan cat. Di dalam cat, merkuri salah satunya digunakan dalam campuran antijamur. Bila VOC berbahaya saat uapnya terhirup, merkuri dan timbal akan memberi efek buruk bila masuk ke dalam tubuh. Ini bisa terjadi apabila Anda atau anak Anda menyentuh dinding, serbuknya menempel di tangan Anda dan kemudian Anda memegang makanan tanpa mencuci tangan terlebih dulu.
Timbal bisa menyebabkan di antaranya gangguan sistem saraf dan organ reproduksi. Pada tubuh anak-anak, timbal yang melebihi ambang batas akan memengaruhi tingkat kecerdasan dan prilaku. Sedangkan merkuti bisa menyebabkan gangguan pada susunan saraf, otak dan ginjal. Lebih parah lagi, baik VOC, timbal maupun merkuri selain merusak tubuh kita juga merusak lingkungan
1.Cat Rambut
Quote:
Jika beberapa tahun sebelumnya santer diberitakan cat rambut bisa memicu kanker, namun sampai sekarang masih belum bisa disebutkan alasan pasti di belakangnya dan berapa jelas prosentase mengecat rambut yang bisa menyebabkan kanker.
Tahun 2005 lalu para ilmuwan mempelajari efek pewarnaan rambut terhadap kesehatan. Riset yang dimulai pada 1996 sampai saat ini menemukan 14 kasus kanker payudara, 10 kasus kanker kandung kemih dan 40 kasus penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembentukan sel darah, seperti leukimia dan penyakit Hodgkin, seperti yang dilansir softpedia (Juli 2006).
Namun setelah melakukan penelitian terbaru, para ahli medis menyimpulkan bahwa pewarnaan rambut bukan hanya satu-satunya zat yang beresiko menyebabkan kanker, namun pewarna rambut secara pasti bisa menyebabkan gangguan pembentukan sel darah seperti multiple myeloma, leukemia dan non-Hodgkin lymphoma.
Meskipun belum ada bukti pasti tentang hal tersebut, namun pewarna rambut buatan bisa menyebabkan gangguan pembentukan sel darah yang berhubungan dengan penyakit kanker. Bahkan penggunaan dalam waktu lama, terutama untuk cat rambut warna gelap bisa meningkatkan resiko penyakit Hodgkin (kanker getah bening).
Peneliti menyebutkan pewarna rambut yang diproduksi di akhir tahun 80-an terbukti lebih berbahaya dibanding produk pewarna rambut yang dijumpai saat ini. Perombakan secara radikal terhadap kandungan produk pewarna rambut tersebut terjadi usai dilakukan tes pada sekelompok tikus yang sengaja diberi senyawa kimia yang terkandung dalam cat rambut dan terbukti beresiko memicu kanker.
Ilmuwan dari Catalan Institute of Oncology Studi melakukan penelitian pada enam negara di Eropa dan menganalisa terjadinya kenaikan resiko menderita non-Hodgkin lymphoma sekitar 19 persen pada mereka yang hanya sekali-sekali mewarnai rambutnya, dan resiko kenaikan 26 persen pada mereka yang mewarnai rambutnya secara rutin, misalnya sekali dalam sebulan.
Banyak orang mendambakan hidup awet muda bukan hanya di dalam maksutnya kesehatan , keperkasaan , tenaga yang extra.. akan tetapi tetap saja manusia membutuhkan penghargaan seperti kencatikan , ketampanan , kulit yang indah dan TENTUNYA MENDAMBAKAN RAMBUT YANG SELALU HITAM DAN TIDAK BERUBAN rambut adalah mahkota untuk sebagian besar masyarakat dunia dan sebagai simbol keindahan , nah akan jadi masalah juga jika kita semakin tua dan rambut kita memutih atau beruban ..
banyak orang menghindarinya dengan melakukan pewarnaan pada rambut , dan karna itu munculah banyak produk pewarna rambut dari yang seharga ribuan hingga ratusan ribu,,
apa anda yakin produk pewarna rambut yang anda pakai tidak berbahaya?
survey yang dilakukan universitas kesehatan america pada tahun 2002 lalu menyebutkan hampir 70% pengguna pewarna rambut mengalami masalah pada rambut mereka , efek samping itu antara lain :
Terjadinya iritasi pada rambut yang di awali perasaan panas pada kulitkepala setelah pewarnaan
Kerontokan rambut biasanya dirasakan ketika setelah 1-2 bulan pewarnaan , rambut anda kelihatan ringan dan menipis
Kanker kulit ini yang sangat berbahaya jika anda tidak jeli memilih produk bisa-bisa kulit kepala anda alergi dan merangsang bibit kanker
2.Cat Kuku (Kutek)
Quote:
Bahaya Kutek - Rencananya saya mau posting tentang tips memakai kutek (cat kuku) yang baik agar terlihat indah, eh ternyata setelah baca-baca ada banyak bahaya dalam menggunakan cat kuku bagi wanita. Karena khawatir menjadi awal dari cara mempercantik yang salah, akhirnya saya pilih untuk sharing bahaya memakai kutek atau cat kuku. Dalam berbagai referensi yang terbaca, ternyata melakukan pengecatan pada kuku memakai kutek itu tidak sehat dan memunculkan banyak masalah dan bahaya pada kesehatan kuku terutama bagi wanita. Meskipun menghias kuku bisa memberikan tampilan menarik karena penuh warna warni namun seringkali kuku menjadi kering, panas, dan kekuning-kuningan. Perlu diketahui bahwa cat kuku mengandung bahan kimia layaknya sebuah cat dan tentu saja menjadi semacam racun yang didistribusikan ke dalam tubuh melalui pori-pori kuku. Kuku mempunyai pori-pori yang dapat meresapkan cat kuku kedalam jaringan kuku. Hal ini bisa mengancam kesehatan sel-sel epidermis yang ada pada kuku. Tidak salah bila dalam beberapa kasus dan laporan pengguna cat kuku atau kutek, merasakan kuku menjadi panas, kusam dan keriput. Anda tidak ingin kan, kuku yang awalnya bening indah alami menjadi kusam dan keriput hanya karena ingin tampil cantik dengan memakai kutek. Noda kekuningan yang Anda lihat pada kuku umumnya berasal dari noda cat kuku yang menumpuk di pori-pori kuku. Selain pigmen yang memberikan warna, cat kuku berisi nitroselulosa, pengencer atau etil asetat dan resin. Ada pula cat kuku yang menambahkan bahan kimia lain seperti stabilizer agar warna tidak cepat pudar. Bahan-bahan kimia tersebut dapat meracuni tubuh dan menjadikan kuku tidak sehat. Belum lagi masalah aroma cat kuku yang mengganggu pernafasan sekitar. Bagaimana? Kini semakin tahu bukan bahwa tidak selalu cara mempercantik diri itu sehat dan aman. Pemakaian kutek atau cat kuku ternyata tidak sehat dan berbahaya bagi tubuh. So, bagi yang kepincut ingin mewarnai kuku coba pikir ulang deh bahaya yang mungkin akan mengancam. Pun pula tidak semua pandangan akan tertarik dan mengapresiasi baik pada cara Anda bersolek dengan memakai cat kuku.
3.Cat Tembok
Quote:
Amankah mengecat kamar bayi ketika hamil?
Cat akan membuat Anda terpapar pada lateks, minyak, pengencer, dan banyak lagi. Juga, zat pewarna dalam cat bisa mengandung logam, seperti timbal, seng, dan aluminium. Karena pengecatan melibatkan seabrek zat kimia dan tidak mudah mengukur berapa banyak zat yang diserap tubuh, sulit mengetahui persisrisikonya terhadap kehamilan. Yang menjadi masalah adalah cat berbasis timbal. Jika Anda mengerik cat bertimbal, Anda bisa menghirup debu timbal. Menurut Food and DrugAdministration (FDA), Amerika, hal ini bisa membuat anak keracunan timbal atau mengalami keterbelakangan mental! Studi lain membuktikan, terpapar pengencer kimiawi selama hamil bisa meningkatkan risiko memiliki anak yang lahir cacat. Memang, belum ada studi terhadap dampak cat bagi wanita hamil yang ingin mengecat kamar bayi terhadap tumbuh kembang si kecil. Paling gampang (dan aman) adalah minta orang lain untuk mengerjakannya (setelah Anda pergi ya) atau tunda proyek ini sampai si kecil lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar