Minggu, 11 Oktober 2015

Jenis Tinta dan Cat Sablon Manual

Jenis Tinta dan Cat Sablon Manual
Tinta diatas bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau Waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau Solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah Plastisol.
1. JENIS TINTA WATERBASE
a. Tinta Rubber
Tinta ini bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas dasar kain yang melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar (biasanya untuk warna kain gelap agar warna sablon yang dihasilkan maksimal maka dipergunakan tinta dasar terlebih dahulu), bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna.
b. Tinta Transparan
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
c. Tinta Extender
Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
d. Tinta Super White
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
e. Tinta Puff/Timbul
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
2. JENIS TINTA SOLVENBASE/PLASTISOL
Tinta ini berbahan dasar PVC dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil (biasanya untuk gambar-gambar foto yang memiliki detail dan tekstur pixel/raster) dengan hasil prima namun harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Cat ini tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yang banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika. Jenis dari cat platisol diantaranya sebagai berikut:
a. Tinta All Purpose
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
b. Tinta High Opacity
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
c. Tinta Athletic Plastisol
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
d. Cork Base
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
e. Shimmer Gold & Base
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
f. High Density Clear
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
g. Wilflex Luna Clear
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
h. Natural Suade
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
3. JENIS TINTA DAN TEKNIK LAINNYA:
a. Yellow Sparkle
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
b. Foil Transfer
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
c. Pigmen
Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
d. Flock
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
e. Sugar Printing
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
f. Glow In The Dark
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap. Bisa berupa rubber, pigmen maupun plastisol.
g. Reflective Powder
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
h. Discharge Agent
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable. Cat ini memiliki kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan
i. Distressed atau Vintage
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
j. Shatter Base
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
k. Rock Base
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
l. Sublimation Transfer
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
1) Hot Peel
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
2) Cold Peel
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
3) Rhinestones Heat Press
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
4) High Frequency Welding
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
5) Emboss Print
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

Bahaya dari Jenis Cat

Dalam kaitan dengan cat, ada beberapa nama yang sering disebut-sebut, yaitu VOC, timbal, dan merkuri. Bahan apakah ini, dan mengapa digunakan oleh cat?
Cat, sebagai material yang berfungsi sebagai pelapis, memang dibuat dari bahan-bahan yang berbahaya bila kandungannya melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan. Salah satu bahan yang berbahaya adalah VOC (volatile organic compound) atau kandungan senyawa organik yang mudah menguap. Yang termasuk dalam kategori VOC di antaranya solvent dan tiner. VOC ditandai dengan bau, walaupun menurut Chandra Budiono dari Pacific Paint, cat yang tidak berbau belum tentu bebas VOC.
Mengapa Pakai Solvent Solvent?
Sejak pembuatan di pabrik, cat sudah menggunakan solvent atau pelarut. Solvent memegang peranan dalam pembentukan film yang baik. Solvent digunakan sebagai pencampur cat karena dengan takaran yang pas bisa membuat cat memiliki kekentalan yang juga pas. Ini membuat cat menjadi mudah diaduk, mudah diaplikasikan, dan cepat kering.
Namun solvent tidak ramah bagi lingkungan dan juga tidak ramah bagi kesehatan manusia. Polimerisasi (salah satu tahap dalam pembuatan cat) yang menggunakan teknologi terbaru memungkinkan proses pembuatan cat tidak membutuhkan solvent lagi.
Solvent yang ada dalam kandungan cat akan menguap setelah cat diaplikasikan. Setelah solvent menguap, cat akan mengering dan membentuk lapisan di pemmuaaan benda. Karena itu cat yang sudah diaplikasikan pada dinding dan sudah mengering, sebenarnya sudah tidak lagi mengandung solvent.
Tapi gas atau uap yang dihasilkan tersebut membutuhkan waktu untuk benar-benar hilang dari udara di dalam ruang yang baru dicat. Uap solvent yang menyebar di udara ini bisa mencemari lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bila terhirup secara berlebihan.
Efek solvent bisa dirasakan secara instan ketika kita memasuki ruang yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara instan, bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti mata pedas, kulit perih, gangguan saluran pernafasan, atau alergi. Sedangkan bila dihfirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.
Timbal dan Merkuri
Selain VOC, bahan berbahaya lainnya yang terkandung dalam cat adalah timbal dan merkuri. Menurut Shinta Iswandani Ameldy, Category Head PT IC Paints Indonesia timbal sering digunakan dalam campuran cat untuk menghasilkan warna-warna cerah.
Timbal ini terkandung di dalam pigmen, yaitu bahan untuk memberi warna pada cat. Menurut Chandra, cat warna kuning dan oranye memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain. Sementara menurut Aceng, biasanya penambahan timbal ini berlaku untuk cat minyak.
Seperti juga timbal, merkuri merupakan bahan logam berat yang ada dalam kandungan cat. Di dalam cat, merkuri salah satunya digunakan dalam campuran antijamur. Bila VOC berbahaya saat uapnya terhirup, merkuri dan timbal akan memberi efek buruk bila masuk ke dalam tubuh. Ini bisa terjadi apabila Anda atau anak Anda menyentuh dinding, serbuknya menempel di tangan Anda dan kemudian Anda memegang makanan tanpa mencuci tangan terlebih dulu.
Timbal bisa menyebabkan di antaranya gangguan sistem saraf dan organ reproduksi. Pada tubuh anak-anak, timbal yang melebihi ambang batas akan memengaruhi tingkat kecerdasan dan prilaku. Sedangkan merkuti bisa menyebabkan gangguan pada susunan saraf, otak dan ginjal. Lebih parah lagi, baik VOC, timbal maupun merkuri selain merusak tubuh kita juga merusak lingkungan
1.Cat Rambut
Quote:
Jika beberapa tahun sebelumnya santer diberitakan cat rambut bisa memicu kanker, namun sampai sekarang masih belum bisa disebutkan alasan pasti di belakangnya dan berapa jelas prosentase mengecat rambut yang bisa menyebabkan kanker.
Tahun 2005 lalu para ilmuwan mempelajari efek pewarnaan rambut terhadap kesehatan. Riset yang dimulai pada 1996 sampai saat ini menemukan 14 kasus kanker payudara, 10 kasus kanker kandung kemih dan 40 kasus penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembentukan sel darah, seperti leukimia dan penyakit Hodgkin, seperti yang dilansir softpedia (Juli 2006).
Namun setelah melakukan penelitian terbaru, para ahli medis menyimpulkan bahwa pewarnaan rambut bukan hanya satu-satunya zat yang beresiko menyebabkan kanker, namun pewarna rambut secara pasti bisa menyebabkan gangguan pembentukan sel darah seperti multiple myeloma, leukemia dan non-Hodgkin lymphoma.
Meskipun belum ada bukti pasti tentang hal tersebut, namun pewarna rambut buatan bisa menyebabkan gangguan pembentukan sel darah yang berhubungan dengan penyakit kanker. Bahkan penggunaan dalam waktu lama, terutama untuk cat rambut warna gelap bisa meningkatkan resiko penyakit Hodgkin (kanker getah bening).
Peneliti menyebutkan pewarna rambut yang diproduksi di akhir tahun 80-an terbukti lebih berbahaya dibanding produk pewarna rambut yang dijumpai saat ini. Perombakan secara radikal terhadap kandungan produk pewarna rambut tersebut terjadi usai dilakukan tes pada sekelompok tikus yang sengaja diberi senyawa kimia yang terkandung dalam cat rambut dan terbukti beresiko memicu kanker.
Ilmuwan dari Catalan Institute of Oncology Studi melakukan penelitian pada enam negara di Eropa dan menganalisa terjadinya kenaikan resiko menderita non-Hodgkin lymphoma sekitar 19 persen pada mereka yang hanya sekali-sekali mewarnai rambutnya, dan resiko kenaikan 26 persen pada mereka yang mewarnai rambutnya secara rutin, misalnya sekali dalam sebulan.
Banyak orang mendambakan hidup awet muda bukan hanya di dalam maksutnya kesehatan , keperkasaan , tenaga yang extra.. akan tetapi tetap saja manusia membutuhkan penghargaan seperti kencatikan , ketampanan , kulit yang indah dan TENTUNYA MENDAMBAKAN RAMBUT YANG SELALU HITAM DAN TIDAK BERUBAN rambut adalah mahkota untuk sebagian besar masyarakat dunia dan sebagai simbol keindahan , nah akan jadi masalah juga jika kita semakin tua dan rambut kita memutih atau beruban ..
banyak orang menghindarinya dengan melakukan pewarnaan pada rambut , dan karna itu munculah banyak produk pewarna rambut dari yang seharga ribuan hingga ratusan ribu,,
apa anda yakin produk pewarna rambut yang anda pakai tidak berbahaya?
survey yang dilakukan universitas kesehatan america pada tahun 2002 lalu menyebutkan hampir 70% pengguna pewarna rambut mengalami masalah pada rambut mereka , efek samping itu antara lain :
Terjadinya iritasi pada rambut yang di awali perasaan panas pada kulitkepala setelah pewarnaan
Kerontokan rambut biasanya dirasakan ketika setelah 1-2 bulan pewarnaan , rambut anda kelihatan ringan dan menipis
Kanker kulit ini yang sangat berbahaya jika anda tidak jeli memilih produk bisa-bisa kulit kepala anda alergi dan merangsang bibit kanker
2.Cat Kuku (Kutek)
Quote:
Bahaya Kutek - Rencananya saya mau posting tentang tips memakai kutek (cat kuku) yang baik agar terlihat indah, eh ternyata setelah baca-baca ada banyak bahaya dalam menggunakan cat kuku bagi wanita. Karena khawatir menjadi awal dari cara mempercantik yang salah, akhirnya saya pilih untuk sharing bahaya memakai kutek atau cat kuku. Dalam berbagai referensi yang terbaca, ternyata melakukan pengecatan pada kuku memakai kutek itu tidak sehat dan memunculkan banyak masalah dan bahaya pada kesehatan kuku terutama bagi wanita. Meskipun menghias kuku bisa memberikan tampilan menarik karena penuh warna warni namun seringkali kuku menjadi kering, panas, dan kekuning-kuningan. Perlu diketahui bahwa cat kuku mengandung bahan kimia layaknya sebuah cat dan tentu saja menjadi semacam racun yang didistribusikan ke dalam tubuh melalui pori-pori kuku. Kuku mempunyai pori-pori yang dapat meresapkan cat kuku kedalam jaringan kuku. Hal ini bisa mengancam kesehatan sel-sel epidermis yang ada pada kuku. Tidak salah bila dalam beberapa kasus dan laporan pengguna cat kuku atau kutek, merasakan kuku menjadi panas, kusam dan keriput. Anda tidak ingin kan, kuku yang awalnya bening indah alami menjadi kusam dan keriput hanya karena ingin tampil cantik dengan memakai kutek. Noda kekuningan yang Anda lihat pada kuku umumnya berasal dari noda cat kuku yang menumpuk di pori-pori kuku. Selain pigmen yang memberikan warna, cat kuku berisi nitroselulosa, pengencer atau etil asetat dan resin. Ada pula cat kuku yang menambahkan bahan kimia lain seperti stabilizer agar warna tidak cepat pudar. Bahan-bahan kimia tersebut dapat meracuni tubuh dan menjadikan kuku tidak sehat. Belum lagi masalah aroma cat kuku yang mengganggu pernafasan sekitar. Bagaimana? Kini semakin tahu bukan bahwa tidak selalu cara mempercantik diri itu sehat dan aman. Pemakaian kutek atau cat kuku ternyata tidak sehat dan berbahaya bagi tubuh. So, bagi yang kepincut ingin mewarnai kuku coba pikir ulang deh bahaya yang mungkin akan mengancam. Pun pula tidak semua pandangan akan tertarik dan mengapresiasi baik pada cara Anda bersolek dengan memakai cat kuku.
3.Cat Tembok
Quote:
Amankah mengecat kamar bayi ketika hamil?
Cat akan membuat Anda terpapar pada lateks, minyak, pengencer, dan banyak lagi. Juga, zat pewarna dalam cat bisa mengandung logam, seperti timbal, seng, dan aluminium. Karena pengecatan melibatkan seabrek zat kimia dan tidak mudah mengukur berapa banyak zat yang diserap tubuh, sulit mengetahui persisrisikonya terhadap kehamilan. Yang menjadi masalah adalah cat berbasis timbal. Jika Anda mengerik cat bertimbal, Anda bisa menghirup debu timbal. Menurut Food and DrugAdministration (FDA), Amerika, hal ini bisa membuat anak keracunan timbal atau mengalami keterbelakangan mental! Studi lain membuktikan, terpapar pengencer kimiawi selama hamil bisa meningkatkan risiko memiliki anak yang lahir cacat. Memang, belum ada studi terhadap dampak cat bagi wanita hamil yang ingin mengecat kamar bayi terhadap tumbuh kembang si kecil. Paling gampang (dan aman) adalah minta orang lain untuk mengerjakannya (setelah Anda pergi ya) atau tunda proyek ini sampai si kecil lahir.

Cara Pembuatan Pasta Kopi Mocca

Cara Pembuatan Pasta Kopi Mocca
Analisa bahan:
Kopi bubuk
Kopi dapat menghilagkan rasa kantuk karena adanya kafein dalam kopi. Kafein menstimulasi system syaraf manusia sehingga memacu jantung agar bergetak lebih kencang.
1. Coklat bubuk.
Coklat merupakan produk turunan dari biji coklat atau cocoa. Coklat ini mempyunyai dampak yg bagus bagi tubuh, antara lain sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan jaringan tubuh akibat radikal bebas.
2. Mocca Extrak
Untuk memperkuat cita rasa mocca.
3. Malt Extrak
Extrak malt adalah campuran berbagai karbohihrat yg di extrak dari biji-bijian. Extrak malt berupa liquid pekat yg mengandung berbagai karbohidrat, vitamin, mineral dan protein. Fungsinya sebagai pewarna dan perasa alami yg merpakan pengganti caramel dan sumber energi alami.
4. Glucose cair
Berupa sirup kental manis, tidak berwarna atau kuning muda, transparan. Banyak digunakan dalam industri makanan dan farmasi seabagai pemanis.
5. Natrium Benzoat
Sebagai pengawet makanan dan farmasi.
6. Air
Sebagai pengencer saja.
PASTA KOPI MOCCA
Bahan:
1. Kopi bubuk 10 gr
2. Coklat bubuk secukupnya
3. Mocca Extrak
4. Malt Extrak ml
5. Natrium Benzoat
5. Glucose cair secukupnya
6. Air
Peralatan yang digunakan : Penangas air, Beaker plastic, Pengaduk & Gelas ukur
Cara membuat
Glukose cair tuangkan ke dalam beaker plastic.
( 1 ) + Kopi bubuk + Coklat bubuk + Air ml, campuran ini dipanaskan di atas penangas air aduk rata
( 3 ) + Mocca extrak & sisa air, aduk rata sebentar saja dan angkat dari penangas air.
( 3 ) + Malt Ektrak aduk rata ( tanpa pemanasan )
Tunggu agak dingin, pasta kopi siap di kemas dimasukkan ke dalam pasta tube atau kemasan lainnya.

Cara membuat Pestisida Organik

CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK
Untuk mengurangi dampak dari pestisida kimia pemerintah menyarankan untuk mengurangi pestisida kimia. Disini saya ingin sedikit berbagi bagaimana cara membuat pestisida organik
Bahan yang d pergunakan :
1. Daun Sirkaya sebanyak 50 lembar (fungisida).
2. Daun sirsak(squamosin) 65 lembar(insektisida).
3. Daun sere(zitronelal) 10 batang (dehidrasi).
4. Belerang 2 jempol kaki (bakterisida/fungisida).
5. Bawang merah/putih(quercetin,phenolic/sapononin) masing2 0,5 kg (merusak pori hama).
6. Tembakau 0,5 kg (nematisida).
7. Buah sirkaya 10 buah – diambil bijinya (fungisida).
8. Brotowali 1 meter (akarisida+merusak nafsu makan).
9. Biji gambas 200 biji/mahoni 50 biji (akarisida+merusak nafsu makan).
10. Air 20 liter.

Alat yang di pergunakan :
1. Kain saring.
2. Lumpang.
3. Tong/ember besar(di kasih kran).
4. Ijuk.
Cara pembuatan :
Tumbuk semua bahan di atas , kemudian campurkan dengan air. Setelah masukkan ijuk ke dalam tong. Saring bahan yang sudah siap tadi ke dalam tong menggunakan kain saring. Kemudian tutup tong yang sudah ada krannya (kran di letakkan pada bagian samping bawah tong) selama 1 minggu. Pestisida sudah siap di gunakan.
Untuk tanaman padi gunakan 1 liter pestisida organik untuk 1 tangki semprot ( 14 liter ).
Selamat mencoba semoga bermanfa’at.
Untuk mengatasi hama keong mas gunakan minyak tanah, di semprotkan pada telur keong yang ada d pinggir tanaman ( galengan ).

Proses Pembuatan Semen

PROSES PEMBUATAN SEMEN
Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk merekat, melapis, membuat beton, dll. Semen yang terbaik saat ini adalah semen Portland yang ditemukan tahun 1824 oleh Joseph Aspdin.
Bahan Baku Pembuatan Semen:
1. Batu kapur
Batu kapur merupakan Komponen yang banyak mengandung CaCO3 dengan sedikit tanah lia, Magnesium Karbonat, Alumina Silikat dan senyawa oksida lainnya. Senyawa besi dan organik menyebabkan batu kapur berwarna abu-abu hingga kuning.
2. Tanah Liat
Komponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa Alumina Silikat Hidrat Klasifikasi Senyawa alumina silikat berdasarkan kelompok mineral yang dikandungnya : Kelompok Montmorilonite Meliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite, dan nitronite Kelompok Kaolin Meliputi : kaolinite, dicnite, nacrite, dan halaysite Kelompok tanah liat beralkali Meliputi : tanah liat mika (ilite).
3. Pasir Besi dan Pasir Silikat
Bahan ini merupakan Bahan koreksi pada campuran tepung baku (Raw Mix) Digunakan sebagai pelengkap komponen kimia esensial yang diperlukan untuk pembuatan semen Pasir Silika digunakan untuk meneikkan kandungan SiO2 Pasir Besi digunakan untuk menaikkan kandungan Fe2O3 dalam Raw Mix.
4. Gypsum ( CaSO4. 2 H2O )
Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses pengerasan dari semen Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum sebagai retarder
PROSES PEMBUATAN SEMEN
Semen dapat dibuat dengan 2 cara Proses Basah Proses Kering Perbedaannya hanya terletak pada proses penggilingan dan homogenisasi.
1. QUARRY ( PENAMBANGAN ):
Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan material-material lain yang mengandung kalsium, silikon,alumunium,dan besi oksida yang diekstarksi menggunakan drilling dan blasting.
- Penambangan Batu Kapur:
Membuang lapisan atas tanah Pengeboran Membuat lubang dengan bor untuk tempat Peledakan Blasting ( peledakan ) Dengan teknik electrical detonation.
- Penambangan Batu Silika:
Penambangan silika tidak membutuhkan peledakan karena batuan silika merupakan butiran yang saling lepas dan tidak terikat satu sama lain. Penambangan dilakukan dengan pendorongan batu silika menggunakan dozer ke tepi tebing dan jatuh di loading area.
- Penambangan Tanah Liat:
Penambangan Tanah Liat Dilakukan dengan pengerukan pada lapisan permukaan tanah dengan excavator yang diawali dengan pembuatan jalan dengan sistem selokan selang seling.
2. Crushing:
Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan crusher. Batu kapur dari ukuran < 1 m → < 50 m Batu silika dari ukuran < 40 cm→ < 200 mm
3.CONVEYING:
Bahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi pabrik untuk diproses lebih lanjut dengan menggunakan belt conveyor.
4. RAW MILL ( PENGGILINGAN BAHAN BAKU ):
Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam raw mill dengan menambahkan sejumlah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan ke dalam raw mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke kamar berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar 2/3 terjadi gesekan sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry.
Proses Kering Terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari Drying Chamber, Compt 1, dan Compt 2. Material-material dimasukkan bersamaan dengan dialirkannnya gas panas yang berasal dari suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan material sehingga gas panas dan material berkontaminasi secara merata sehingga efisiensi dapat tercapai. Terjadi pemisahan material kasar dan halus dalam separator.
5. HOMOGENISASI:
Proses Basah Slurry dicampur di mixing basin,kemudian slurry dialirkan ke tabung koreksi; proses pengoreksian. Proses Kering Terjadi di blending silo dengan sistem aliran corong.
6. Pembakaran/ Pembentukan Clinker:
Pembakaran/ Pembentukan Clinker terjadi di dalam kiln. Kiln adalah alat berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat semburan api. Kiln di design untuk memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar.
PEMBENTUKAN CLINKER:
Proses yang terjadi di dalam kiln: Pengeringan Slurry Pemanasan Awal Kalsinasi Pemijaran Pendinginan Penyimpanan Klinker
PENGERINGAN SLURRY:
PENGERINGAN SLURRY terjadi pada daerah 1/3 panjang kiln dari inlet pada temperatur 100-500◦C sehingga terjadi pelepasan air bebasdan air terikat untuk mendapatkan padatan tanah kering.
Pemanasan Awal :
Pemanasan Awal terjadi pada daerah 1/3 setelah panjang kiln dari inlet. Selama pemanasan tidak terjadi perubahan berat dari material tetapi hanya peningkatan suhu yaitu sekitar 600°C dengan menggunakan preheater.
KALSINASI:
KALSINASI Penguraian kalsium karbonat menjadi senyawa-senyawa penyusunnya pada suhu 600 oC.
reaksinya:
CaCO3 → CaO + CO2 MgCO3 → MgO + CO2
PEMIJARAN:
Reaksi antara oksida-oksida yang terdapat dalam material yang membentuk senyawa hidrolisis yaitu C4AF, C3A, C2S pada suhu 1450° C membentuk Clinker.
PENDINGINAN:
terjadi pendinginan Clinker secara mendadak dengan aliran udara sehingga Clinker berukuran 1150-1250 gr/liter. Clinker yang keluar dari Cooler bersuhu 150-250° C.
TRANSPORTASI & PENYIMPANAN CLINKER :
Klinker kasar akan jatuh kedalam penggilingan untuk dihaluskan. Kemudian dengan drag chain, klinker yang telah dihaluskan diangkut menuju silo klinker atau langsung ke proses cement mill untuk diproses lebih lanjut menjadi semen.
CEMENT MILL:
Merupakan proses penggilingan akhir dimana terjadi pebghalusan clinker-clinker bersama 5 % gipsum alami atau sintetik. Secara umum, dibagi menjadi 3 proses: Penggilingan clinker Pencampuran Pendinginan.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN PROSES BASAH :
Kadar alkalisis, klorida,dan sulfat tidak menimbulkan gangguan penyempitan dalam saluran material masuk kiln. Deposit yang tidak homogen tidak berpengaruh karena mudah untuk mencampur dan mengoreksinya. Pencampuran dan koreksi slurry lebih mudah karena berupa larutan. Fluktuasi kadar air tidak berpengaruh pada proses. KERUGIAN Proses basah baik digunakan hanya bila kadar air bahan bakunya cukup tinggi Pada waktu pembakaran memerlukan banyak panas, sehingga konsumsi bahan bakar lebih banyak Kiln yang dipakai lebih panjang karena proses pengeringan yang terjadi dalam kiln menggunakan 22 % panjang kiln.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN PROSES KERING:
KEUNTUNGAN: Kiln yang digunakan relatif pendek Kebutuhan panas lebih rendah.
KERUGIAN: Rata-rata kapasitas kiln lebih besar Fluktuasi kadar air menganggu operasi, karena materail lengket di inlet kiln Terjadipenebalan/penyempitan pada saluran pipa kiln.
Hasil Akhir:
Semen PPC: semen campuran yang menggunakan pozzolan sebagai bahan tambahan pada campuran terak dan gips dalam proses penggilingan akhir. Sesuai untuk pengecoran beton massa, dam, irigasi, bangunan tepi laut atau rawa, yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang.
Jenis-Jenis Semen:
Sement Portlan
a. Sement Portland Type I (Ordinary Portland Cement) dipakai untuk keperluan konstruksi bangunan biasa yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung sekolah dan perkantoran, bangunan pabrik, gedung bertingkat, dll.
b. Semen Portland Type II (Moderate Heat Semen) Dipakai untuk keperluan beton yang memerlukan ketahanan sulfat atau panas hidrasi sedang. Biasanya semen ini digunakan untuk bangunan pinggir laut (pelabuhan), aliran irigasi, landasan jembatan, bangunan di bekas tanah rawa, beton massa untuk dam-dam.
c. Semen Portland Type III ( High Early Strength Cement) Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Biasanya digunakan untuk daerah yang bersuhu dingin, bangunan bertingkat, dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap sulfat.
d. Semen Portland Type IV (Low Heat Cement) penggunaanya memerlukan panas hidrasi rendah karena mengandung C4AF dan C2S lebih banyak. Pengerasan dan perkembangan kekuatanya lambat. Digunakan untuk bangunan di daerah panas, pembuatan beton atau konstruksi berdimensi tebal.
e. Semen Portland Type V (Sulfate Resistance Cement) semen portland dengan daya tahan sulfat yang tinggi termasuk tahan terhadap larutan garam sulfat dalam air. Digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air buangan industri, bangunan yang pengaruh gas atau uap kimia yang agresif dan bangunan yang selalu berhubungan dengan air panas.
2. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR: Digunakan untuk pembuatan lapisan sumur minyak yang dalam dan untuk menyumbat sumur setelah dibor.
Class A, digunakan untuk kedalaman 1830 m.
Class B, digunakan untuk kedalaman 1830 m, dengan ketahanan terhadap sulfat tingkat menengah dan tinggi.
Class C, untuk kedalaman 1830 m, dengan ketahanan awal yang tinggi dan ketahanan sulfat tingkat menengah dan tinggi.
Class G, untuk kedalaman 2440 m, sering disebut juga dengan basic OWC karena adanya penembahan aditif sehingga dapat digunakan untuk berbagai kedalaman.
3. Sement Portland Campur (Mixed Cement) disebut juga Super Masonry Cement. Digunakan untuk konstruksi ringan, sedang, untuk plesteran, pemasangan bata dan bahan bangunan.
4. Masonry Cement Type M,S,N: Semen ini digunakan untuk plesteran, pemasangan bata, dan keramik.
5. Semen Putih: dapat digunakan untuk plamir tembok, pembutan tekel / traso, pemasangan keramik, tegel dan marmer. Semen jenis ini mudah diberi warna sesuai keinginan.

Jumat, 09 Oktober 2015

Cara Pembuatan Odol (Pasta Gigi)

Cara Pembuatan Odol (Pasta Gigi)
Bahan baku pasta gigi tersusun atas :
1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan terpenting untuk menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Aluminium fosfat.
2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan polishig dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada gigi dan juga berfungsi mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa yang digunakan SLS ( sodium lauryl sulfonate ) dengan nama dagang texapon, emal dll.
3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan dan pengerasan pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Gliserin , Propylene glikol dll.
4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pada pasta gigi. Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.
5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang digunakan diantaranya sakarin.
6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi. Bahan yang digunakan minyak peppermint.
7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi. Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.
8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pambusukan serta pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium flouride ( NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena kelebihan pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis menganjurkan dalam pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.
Komposisi pembuatan pasta gigi
1. Alumium fosfat maksimal
2. Texapon 3%
3. Gliserin (15 – 20)%
4. Sodium alginat 25%
5. Sakarin secukupnya
6. Minyak peppermint secukupnya
7. Sodium benzoat 0,1%
8. Sodium flouride
9. Air Secukupnya
Peralatan yang dibutuhkan: wadah dan pengaduk kayu
Cara membuat pasta gigi
1. Sodium alginat + gliserin diaduk rata
2. (1) + Texapon diaduk rata
3. Air + Sodium benzoat aduk rata
4. (3) dicampur ke (2) aduk rata + NaF
5. (4) + Pemanis aduk rata
6. (5) + Aluminium fosfat aduk rata
7. (6) + Minyak peppermint aduk rata
8. Siap dikemas

Selasa, 06 Oktober 2015

Penggolongan Karbohidrat

Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton/aldehida dan gugus hidroksi.
Penggolongan atau jenis jenis Karbohidrat.

Karbohidrat ditinjau dari strukturnya ada 2 golongan yaitu aldosa (karbohidrat yang mengikat gugus fungsi aldehida) dan ketosa (karbohidrat yang mengikat gugus keton).
Karbohidrat sederhana contohnya monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Karbohidrat sederhana terkandung dalam produk pangan seperti madu , buah-buahan dan susu
Karbohidrat kompleks contonya pati, glikogen(simpanan energi didalam tubuh), selulosa serat(fiber). Karbohidrat kompleks terkandung didalam produk pangan seperti nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dan sebagainya.
1.    Monosakarida: karbohidrat yang sederhana dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain.
monosakarida mempunyai 2 jenis struktur yaitu terbuka dan melingkar(siklis).

sifat sifat monosakarida: berupa zat padat yang mudah larut dalam air, mereduksi pereaksi fehling, tollens, dan benedict, bersifat optis aktif dan menunjukkan gejala mutarotasi.
Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa, Aldosa dan ketosa merupakan monosakarida (gula sederhana) yang dibedakan berdasarkan gugus yang dimilikinya. Suatu monosakarida dikatakan aldosa apabila memiliki gugus aldehida, dan dikatakan ketosa apabila memiliki gugus keton.
Aldehida dan keton sama-sama terdiri atas ikatan rangkap C=O. Pada aldehida ikatan C=O memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya, sedangkan keton ikatan C=O memiliki dua gugus hidrokarbon (C-H-O) yang terikat padanya.
Berdasarkan jumlah atom karbon tersebut, monosakarida dibagi menjadi: triosa(C3H6O3), tetrosa(C4H8O4), pentosa(C5H10O5), heksosa (C6H12O6), heptosa (C7H14O7).
Monosakarida yang termasuk aldosa antara lain: erithrosa, threosa, ribosa, arabinosa, xilosa, glukosa, manosa, dan galaktosa.
Monosakarida yang termasuk ketosa antara lain: erithrulosa, ribulosa, fruktosa, psikosa, dan sedoheptulosa.
contoh aldosa yaitu glukosa dan galaktosa, contoh ketosa yaitu fruktosa. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan di hidroksiaseton. Contohnya mono sakarida
a.    Glukosa: suatu aldoheksosa dan sering disebut destrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan
b.    Fruktosa: suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri, karenanya disebut juga levulosa
c.    Galaktosa: mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi kekanan.
d.   Pentosa: beberapa pentosa yang penting diantaranya adalah arabinosa,xilosa, ribosa, dan 2-deoksiribosa
2.    Oligosakarida: senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida.
a.    Disakarida: terbentuk dari dua monosakarida

Beberapa disakarida dan unit unit pembentuknya:
sukrosa tersusun dari 1 unit glukosa dan 1 unit fruktosa,
maltosa tersusun dari 2 unit galaktosa,
laktosa tersusun dari 1 unit glukosa dan 1 unit galaktosa.
b.    Trisakarida: terbentuk dari tiga monosakarida
c.    Tetrasakarida: terbentuk dari empat monosakarida.
d. rafinosa adalah suatu trisakarida yang terdiri atas 3 molekul monosakarida yang berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa.
e. stakiosa yaitu suatu tetrasakarida stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi, contohnya galaktosa-glaktosa-glukosa+fruktosa.
Beberapa contoh termasuk oligosakarida:
a.  Sukrosa: glukosa dan fruktosa jika direaksikan menghasilkan sukrosa. Sukrosa dapat memutar cahaya terpolarisasi kekanan
   Glukosa + fruktosa = -h20 => sukrosa
b. Laktosa: dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa karena laktosa adalah suatu disakarida yang terkagung dalam molekul gukosa dan galaktosa
c.  Maltosa: suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa
d. Rafinosa: suatu trisakarida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
3.    Polisakarida
Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida utama yaitu amilum, glikogen dan selulosa merupakan polimer galaktosa. Isomer optis adalah isomeri yang disebabkan perbedaan arah putar bidang polarisasi cahaya.Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida atau monomer saja disebut homopolisakarida sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Contoh senyawa homopolisakarida adalah:
a.    Amilum: amilum terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka.
b.    Glikogen: glikogen jika dihidrolisis juga akan menghasilkan D-glukosa
c.    Selulosa adalah suatu disakarida yang terdiri atas 2 molekul glukosa yang berikatan glikosidik antara atom karbon satu dengan atom karbon empat, dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis tetapi oleh asam dengan konsentrasi tinggi dapat terhidrolisis menjadi selobiosa dan D-glukosa
d.   Pati yang mengandung unit-unit D-glukosa sedangkan asam hialuronat yang mengandung Nasetil- glukosamin dan asam glukoronat contoh senyawa heteropolisakarida adalah mukopolisakarida.

Pati umunya akan terbentuk dari 2 polimer molekul glukosa yaitu amilosa (polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang), amilopektin (polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang).
Mukopolisakarida adalah suatu heteropolisakarida yaitu polisakarida yang terdiri atas  dua jenis derivat monosakarida. Derivat monosakarida yang membentuk mukopolisakarida tersebut adalah gula amino dan asam uronat.

Polisakarida yang larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Polisakarida dibedakan 2 jenis yaitu:
polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel, Contohnya pati,glikogen, dekstran
Polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme, contohnya selulosa, kitin.
Heteropolisakarida mengandung dua atau lebih jenis unit monosakarida yang berbeda.

Contoh soal: mengapa lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air? Jwb: air adalah suatu pelarut yang bersifat polar sedangkan semakin panjang rantai karbon asam lemak pada lemak, maka sifat kepolaran lemak tersebut semakin berkurang. Oleh karena itu, lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air karena bersifat kurang polar (mendekati nonpolar) sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek bersifat polar sehingga larut dalam air yang bersifat polar juga.