Senin, 19 Januari 2015

STRATEGI BELANDA MENGHADAPI DIPONEGORO

BEBERAPA STRATEGI BELANDA MENGHADAPI DIPONEGORO
Membuat persekutuan dengan Sunan Surakarta dan Mangkunagoro untuk mengisolasi Diponegoro.
Merebut sasaran strategis, yaitu nagara Yogyakarta, dari tangan pemberontak untuk mengembalikan kedaulatan Pemerintah Hindia Belanda dan kewibawaan Sultan.
Mengamankan jalur komunikasi darat yang strategis antara Surakarta-Klaten dan Klaten- Yogyakarta. Mengamankan jalur komunikasi darat Semarang- Salatiga dan Salatiga-Surakarta. Mengamankan jalur komunikasi darat di pantai utara antara Semarang-RembanG. Mengamankan jalur komunikasi darat Pekalongan-Semarang
Membebaskan daerah-daerah milik Kesultanan yang direbut dan diduduki oleh pemberontak, seperti Serang, Ngawi, dan Madiun.
Membebaskan daerah milik Pemerintah Hindia Belanda di Demak, Rembang, Jabarangkah (Karesidenan Pekalongan), Banyumas, Kedu, dan Bagelen sampai batas sungai Bogowonto.
Memanggil pasukan-pasukan yang beroperasi di luar Jawa dan menetapkan garis awal di beberapa pelabuhan pendaratan di Pantai Utara.
Merekrut spion dan orang-orang yang dipercaya untuk mencari informasi tentang lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar