Rabu, 30 Juli 2014

Instalasi ZEOS Di Delphi 7.0

Instalasi ZEOS di Delphi 7.0
Zeos adalah salah satu solusi tepat untuk
mengkoneksikan Delphi dengan Database
MySQL. Berikut ini adalah tata cara
instalasinya :
1. Unzip file zeos.rar
2. Pada folder hasil unzip buka folder LIB,
copykan isi dari folder LIB tersebut ke
dalam folder system windows. (biasanya
Windows\System atau winnt\system32)
3. Tambahkan isi dari direktori Zeos
\Package\Delphi7\build kedalam folder C:
\Program files\Borland\Delphi7\lib
4. Buka file ZeosDpo.Bpg yang berada di
folder Zeos\Package\Delphi7, setelah
terbuka lakukan proses Compile All Project
dari menu utama Project di IDE Delphi 7
5. Yang terakhir, dari direktori yang sama
pula buka file Zcomponent.dpk setelah
terbuka klik tombol compile lalu instal.
atau
Software
Sebelum lanjut, kita siapkan:
  1. Delphi 2010. Nah, saya telah menginstall Delphi 2009 di PC saya, yang apabila saya harus menginstall Delphi 2010, saya harus menginstall update pada Delphi 2009 (yang sudah ada) sebesar kurang lebih 350MB. Ini harus saya download dan nampaknya memberatkan. Karenanya saya akan menggunakan Delphi 2009 saja. Saya jamin akan sama dengan Delphi 2010. Bila Anda setuju, kita lanjutkan.
  2. ZEOS DBO (Database Objects) v.7.0.0, yang bisa Anda download di sini.
Instalasi ZEOS
  • Pastikan Delphi telah terinstall dengan benar. Cobalah membuat beberapa aplikasi kecil untuk mengetes.
  • Download ZEOS DBO v.7.0.0
  • Ekstrak hasil download ke sebuah folder, misalnya C:\Komponen\Zeos 7.0.0
  • Pada Delphi, klik menu Tools>Options. Pada panel sebelah kiri, klik pada [Environment Options] – [Delphi Options] – [Library -Win32]. Lihat gambar berikut:
  • Klik pada tombol elipsis yang ditunjuk tanda panah. Kita akan menambahkan path ekstraksi ZEOS tadi ke Library Paths Delphi, sehingga dikenali oleh Delphi dan instalsi komponen berjalan dengan baik.
    Setalah diklik, tampil jendela baru untuk berisi daftar path yang telah dikenali oleh Delphi.
  • Klik tombol elipsi yang ditunjuk panah, kemudian pilih folder C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src
  • Klik OK. Kembali ke jendela Directories. Klik Add untuk menambahkan folder tersebut ke Daftar.
    Ulangi langkah di atas untuk tiap sub folder di dalam folder C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src:
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src\component
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src\core
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src\dbc
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src\parsesql
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\Src\plain
    Setelah itu, tambahkan juga folder:
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\packages\delphi14
    dan folder:
    C:\Komponen\Zeos 7.0.0\packages\delphi12
Catatan:
Delphi 12 adalah Delphi 2009, sedangkan Delphi 14 adalah Delphi 2010. Saya sarankan masukkan saja keduanya agar tidak merepotkan jika saya menggunakan versi Delphi yang berbeda dengan Anda.
  • Kini semua path yang diperlukan telah ditambahkan ke Library Paths Delphi
  • Klik OK. Kita kembali ke jendela Options. Klik OK lagi. Kita kembali ke IDE Delphi.
  • Kini klik menu File>Open, dan masuk ke folder C:\Komponen\Zeos 7.0.0\packages\delphi14 (bila Anda menggunakan Delphi 2010) atau folder C:\Komponen\Zeos 7.0.0\packages\delphi12 (bila versi Delphi Anda adalah Delphi 2009). Pilih file ZeosDBO.groupproj dan klik Open.
  • Pada panel Project Manager, telah terlihat sebuah project group bernama ZeosDBo dan 6 package project di dalamnya.
  • Klik kanan pada ZCore140 (Delphi 2010) atau ZCore120 (Delphi 2009), yang biasanya paling atas. Kemudian klik Build All From Here untuk melakukan kompilasi semua package.
  • Kompilasi akan berlangsung beberapa saat.


    Bila semuanya selesai tanpa error message, bukalah Windows Explorer dan masuk ke folder C:\Komponen\Zeos 7.0.0\packages\delphi14 (Delphi 2010) atau C:\Komponen\Zeos 7.0.0\packages\delphi12 (Delphi 2009). Di dalamnya ada folder Build. Masuk ke folder tersebut dan carilah file-file dengan ekstensi .BPL, semuanya ada 6. Copy file-file ini ke %Folder Instalasi Delphi%\Bin.
    Misalkan Delphi terinstall pada C:\Program Files\CodeGear\RAD Studio\6.0, maka copy-lah file-file tadi ke folder C:\Program Files\CodeGear\RAD Studio\6.0\Bin.
  • Kembali ke IDE Delphi. Klik kanan pada ZComponentDesign140.bpl (Delphi 2010) atau ZComponentDesign120.bpl (Delphi 2009) dan klik Install. Tunggu sampai selesai.
    Bila Instalasi berjalan tanpa error, kini Anda telah memiliki ZEOS DBO 7.0.0 terinstall pada Delphi 2010.
  • Instalasi sudah selesai. Klik menu File>Save All dan klik menu File>Close All

Sabtu, 19 Juli 2014

Program Pascal Tugas

  1. program kartesius;
uses winCrt;
var
x : integer;
y : integer;
begin
writeln (‘Masukkan nilai x : ‘); readln (x);
writeln (‘Masukkan nilai y : ‘); readln (y);
if (x>0) and (y>0) then
begin
writeln (‘Kuadran 1′);
end;
if (x<0) and (y>0) then
begin
writeln (‘Kuadran 2′);
end;
if (x<0) and (y<0) then
begin
writeln (‘Kuadran 3′);
end;
if (x>0) and (y<0) then
begin
writeln (‘Kuadran 4′);
end;
end.
  1. program gaji;
uses winCrt;
var
nama : string[50];
a : char;
b : longint;
c : longint;
d : longint;
begin
writeln (‘Masukkan nama : ‘); readln (nama);
writeln (‘Masukkan golongan (A/B/C/D) : ‘); readln (a);
if (a=’A’) or (a=’a’) then
begin
b:= 48 * 4000;
end
else if (a=’B’) or (a=’b’) then
begin
b:= 48 * 5000;
end
else if (a=’C’) or (a=’c’) then
begin
b:= 48 * 6000;
end
else
begin
b:= 48 * 7500
end;
writeln (‘Gaji mingguan anda adalah : Rp. ‘,b);
writeln (‘Masukkan total jam lembur minggu ini : ‘);readln (c);
d:= c * 3000;
writeln (‘Total gaji anda minggu ini adalah : Rp. ‘,b+d);
end.
  1. program nilai_ujian;
uses winCrt;
var
nama : string[100];
x : integer;
y : char;
begin
writeln (‘Masukkan nama : ‘); readln (nama);
writeln (‘Masukkan nilai ujian : ‘); readln (x);
if (x>=80) then
begin
y:=’A’;
end
else if (x>=70) and (x<80) then
begin
y:=’B’;
end
else if (x>=55) and (x<70) then
begin
y:=’C’;
end
else if (x<40) then
begin
y:=’D’;
end
else
begin
writeln (‘Nilai yang anda masukkan salah’);
end;
writeln (‘Nilai anda adalah : ‘,x);
writeln (‘Indeks nilai anda adalah : ‘,y);
end.
  1. program piket;
uses winCrt;
var
x : integer;
begin
writeln (‘Program Daftar Piket’);
writeln (‘———————————————————’);
gotoxy (0,3); writeln (‘Senin = 1 Selasa = 2 Rabu = 3 Kamis = 4′);
gotoxy (0,4); writeln (‘Jumat = 5 Sabtu = 6 Minggu = 7′);
writeln (‘———————————————————’);
writeln (‘Masukkan kode hari (1-7) : ‘); readln (x);
clrscr;
case x of
1 : Begin
writeln (‘Hari Senin piket kiki’);
end;
2 : Begin
writeln (‘Hari Selasa piket agung’);
end;
3 : Begin
writeln (‘Hari Rabu piket priski’);
end;
4 : Begin
writeln (‘Hari Kamis piket ananda’);
end;
5 : Begin
writeln (‘Hari Jumat piket samsol’);
end;
6 : Begin
writeln (‘Hari Sabtu piket antok’);
end;
7 : Begin
writeln (‘Hari Minggu piket rio ‘);
end;
else
Begin
writeln (‘Kode yang anda masukkan salah’);
end;
end;
end.

Organisasi Komputer Dasar

ORGANISASI KOMPUTER DASAR
Organisasi Komputer mempelajari bagian yang terkait dengan unit unit operasional komputer dan hubungan antara komponen sistem komputer.
contoh: sinyal kontrol, interface, teknologi memori
1Struktur komputer adalah cara komponen – komponen komputer saling terkait dan berhubungan
Fungsi komputer adalah operasi masing masing komponen sebagai bagian dari struktur
Cara kerja sebuah komputer dapat dideskripsikan secara sederhana dengan diagram
blok sebagai berikut :
Secara umum masing-masing bagian dapat kita rinci sebagai berikut :
1. Input Device
Input device adalah peralatan yang kita gunakan untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer. Contoh :
• keyboard
• mouse
• scanner
2. Output Device
Output device adalah peralatan yang kita gunakan untuk melihat hasil pengolahan data atau perintah yang dilakukan oleh komputer. Contoh :
• monitor
3. I/O Ports
I/O adalah Input/Output. Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data keluar sistem. Peralatan-peralatan input dan output seperti yang tercantum di atas terhubung melalui port ini.
4. Central Processing Unit
Central Processing Unit (CPU) merupakan otak sistem komputer. CPU memilikidua bagian fungsi operasional yaitu Arithmetical Logical Unit (ALU) sebagai pusat pengolah data serta bagian Control Unit (CU) digunakan untuk mengontrol kerja komputer. Biasa disebut dengan nama processor saja.
5. Memory
Bagian ini terdiri dari internal memory yaitu berupa RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory) serta eksternal memory yaitu berbagai macam disk seperti hard disk, floppy disk dan optical disc.
6. Data Bus
Data bus adalah jalur-jalur perpindahan data antarmodul dalam sistem komputer. Biasanya terdiri dari 8, 16 , 32 atau 64 jalur data yang paralel. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, misalnya CPU dapat membaca dari memory atau port dan dapat juga mengirim ke memory atau port.
7. Address Bus
Address Bus digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini CPU akan mengirimkan alamat memory yang akan ditulis atau dibaca. Address Bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24 atau 32 jalur paralel. Lebar Address Bus menentukan kapasitas memory maksimum sistem. Sebagai contoh bila CPU mempunyai Address Bus 20 bit maka CPU dapat mengalamatkan 220 atau 1048576 alamat (1 MB).
8. Control Bus
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Control Bus terdiri dari 4 sampai 10 jalur paralel. CPU akan mengirimkan sinyal pada control bus ini bila akan meng-enable sebuah alamat yang ditunjuk, baik itu memory atau I/O port.
A. Struktur Utama Komputer
2
Struktur CPU
4
Fungsi dari Komputer
5
Pemindahan data
– Contoh: keyboard ke screen
6
Komponen Utama CPU
Arithmetic and Logic Unit (ALU), bertugas membentuk fungsi fungsi pengolahan data komputer
Control Unit, bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keseluruhan mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi fungsi operasinya
Registers, adalah media penyimpan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data
CPU Interconnections, adalah sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit kontrol dan register register dan juga dengan bus bus eksternal CPU yang menghubungkan dengan sistem lainnya
Fungsi CPU
Fungsi CPU adalah penjalankan program program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah
Proses Eksekusi Program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute)
Siklus Fetch-Eksekusi
CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori
Terdapat register dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC)
PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi
Instruksi instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR)
Aksi-Aksi CPU
CPU Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya
CPU – I/0, perpindahan data dari CPU ke modul I/0 dan sebaliknya
Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data
Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi pengubahan urusan eksekusi
Siklus Instruksi
Instruction Addess Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat instruksi sebelumnya
Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau pengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU
Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan
Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila melibatkan referensi operand pada memori
Operand Fetch (OF), adalah mengambil operand dari memori atau dari modul 1/0
Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi
Operand store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori
Fungsi Interrupt
Fungsi interupsi adalah mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine interupsi. Hampir semua modul (memori dan I/0) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU
Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul modul I/0 maupun memori
Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU disamping itu kecepatan eksekusi masing masing modul berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul
Sinyal Interupsi
Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil eksekusi program. Contohnya: arimatika overflow, pembagian nol, oparasi ilegal
Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler
//0, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/0 sehubungan pemberitahuan kondisi error dan penyelesaian suatu operasi
Hardware failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan paritas memori
Mekanisme Interupsi
Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor
Prosesor akan menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi
Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali
Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan tindakan, yaitu interupsi diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak
Iterupsi Ditangguhkan
Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan
Prosesor menyetel program counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler
Iterupsi Ganda
Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor. Kemudian setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru di tangani. Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan / sekuensial
Prioritas bagi interupsi dan interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih dahulu. Pedekatan ini disebut pengolahan interupsi bersarang
Interupsi Bersarang
Sistem memiliki tiga perangkat 1/0: printer, disk, dan saluran komunikasi
Pada awal sistem melakukan pencetakan dengan printer, saat itu terdapat pengiriman data pada saluran komunikasi sehingga modul komunikasi meminta interupsi
Proses selanjutnya adalah pengalihan eksekusi interupsi mudul komunikasi, sedangkan interupsi printer ditangguhkan
Saat pengeksekusian modul komunikasi terjadi interupsi disk, namun karena prioritasnya lebih rendah maka interupsi disk ditangguhkan
Setelah interupsi modul komunikasi selesai akan dilanjutkan interupsi yang memiliki prioritas lebih tinggi, yaitu disk
Bila interupsi disk selesai dilanjutkan eksekusi interupsi printer
Selanjutnya dilanjutkan eksekusi program utama
B. KOMPONEN SISTEM
Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan instruksi yang diberikan. Sistem tersebut dirancang dari modul-modul hardware seperti :
1. Register
2. Elemen aritmatika dan logika
3. Unit pengendali
4. Unit memori
5. Unit masukan/keluaran (I/O)
Komputer dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. Unit pengolahan pusat (CPU)
2. Unit masukan/keluaran (I/O)
3. Unit memori
Organisasi dasar dari sebuah komputer dapat ditunjukan pada
blok diagaram pada gambar di bawah ini :
3
Keterangan :
CPU mengendalikan urutan dari semua pertukaran informasi dalam komputer dan dengan dunia luar melalui unit I/O. Sedangkan unit memori terdiri dari sejumlah besar lokasi
yang menyimpan program dan data yang sedang aktif digunakan CPU. Ketiga unit tersebut dihubungkan dengan berbagai macam bus.
• Bus adalah sekelompok kawat atau sebuah jalur fisik yang berfungsi menghubungkan register-register dengan unit-unit fungsional yang berhubungan dengan tiap-tiap modul.
Informasi saling dipertukarkan di antara modul dengan melalui bus.
C. OPERASI MIKRO
Adalah operasi tingkat rendah yang dapat dilakukan oleh komputer atau CPU sehingga fungsi-fungsi operasi akan dihasilkan untuk memindahkan data antar register.
Salah satu cara dalam melakukan operasi mikro tersebut dengan menggunakan bahasa transfer register / Register Transfer Language (RTL).
RTL adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menjabarkan atau melaksanakan operasi mikro.Untuk mengungkapkan bahasa RTL ini dapat digunakan notasi RTL yang merupakan aturan penulisan pemberian instruksi RTL. Contoh notasi tersebut antara lain :
• Notasi RTL untuk mentransfer isi register A ke B
Men-set 0 ke register Q hanya jika nilai register V lebih besar dari nilai register W.
Note :
Pernyataan kondisi logikal hanya didefinisikan untuk IF
– THEN dan tidak untuk ELSE.
D. SIC (SIMPLIFIED INSTRUCTIONAL COMPUTER)
Komputer yang didasarkan pada SIC ini merupakan komputer yang termasuk dalam perancangan arsitektur yang sangat sederhana dan komputer ini dipersembahkan oleh BECK (1985).
Struktur Mesin SIC terdiri dari :
1. CPU
2. Unit memori
3. Minimal satu unit prinati I/O
Untuk CPU yang digunakan terdiri dari 13 register khusus, seperti yang ada pada table di bawah ini.
Format instruksi pada mesin SIC :
Keterangan :
OP = OPCODE 8 bit yang menerangkan operasi-mikro yang akan dijalankan
IX = flag indeks yang menunujukkan mode pengalamatan yang harus digunakan
AD = alamat untuk memori operand 15 bit
• Pengalamatan langsung (direct addressing) yaitu operand disimpan di dalam M[AD]
• Pengalamatan berindeks (index addressing) yaitu operand disimpan di dalam M[AD = (X)] dengan bit IX bernilai 1
Penggunaan register-register pada SIC
1. Register A = register yang digunakan untuk proses perhitungan
2. Register X = register yang digunakan untuk mode pengalamatan berindex
3. Register PC = register yang menyimpan alamat instruksi berikutnya
4. Register L = register yang menyimpan alamat asal sebelum melakukan subroutines
5. Register IR = register yang menyimpan instruksi yang sedang dikerjakan
6. Register MBR = register yang digunakan untuk proses masukan atau keluaran data dari memori
7. Register MAR = register yang menyimpan alamat memori untuk proses pembacaan atau penulisan
8. SW = register yang berisi informasi status relatif terhadap instruksi sebelumnya
9. C = register yang membangkitkan signal waktu t0, t1, t2, t3
10. INT = register yang menentukan apakah signal interrupt telah diterima
11. F = register yang digunakan dalam proses”siklus fetch’
12. E = register khusus yang digunakan dalam proses “siklus eksekusi’
13. S = register yang akan mengaktifkan register C
Kumpulan Instruksi SIC
Ada 21 instruksi SIC yang digunakan, dimana pada instruksi ini m menunjukkan address memori dari operand dan (m) menunjukkan nilai yang disimpan pada address memori tersebut. Opcode instruksinya ditulis dalam notasi heksadesimal.
• JSUB dan RSUB merupakan dua instruksi yang berhubungan dengan subrutin. JSUB menyimpan PC saat ini ke L dan kemudian melompat ke subrutin dengan menyimpan operand ke PC. RSUB kembali dari subrutin dengan melompat ke lokasi yang dinyatakan oleh L.
• Instruksi TD digunakan untuk menguji piranti I/O sebelum berusaha untuk membaca dari atau menulis ke piranti tersebut.Hasil pengujian tersebut disimpan di dalam kode kondisi (condition code), field CC, pada SW. Panjang field ini 2 bit dan digunakan untuk mewakili salah satu dari tiga nilai
Jika instruksi TD dijalankan, nilai field CC aka di-set menurut kode berikut :
menunjukkan bahwa piranti tidak beroperasi
• Instruksi COMP digunakan juga untuk men-set field CC. Nilai yang disimpan field CC setelah sebuah instruksi COMP setelah sebuah instruksi COMP menggambarkan hubungan antara A dan operand instruksi
• Instruksi IRT digunakan oleh interrupt handler agar menyebabkan lompatan kembali ke tempat dimana CPU berada sebelum intrupsi terjadi.
Jika interupsi terjadi, CPU akan menyimpan PC saat ini ke dalam memori pada address 0. Untuk kembali dari sebuah interupsi , isi dari alamat memori ini harus di-load kembali ke dalam PC.
• Instruksi-instruksi lainnya adalah operasi aritmatika dan logika, transfer dari pengendalian(jump), loading register, storing register atau membaca dan menulis ke piranti I/O.

Referensi Borland C++

Borland / Turbo C++

  • Bahasa C merupakan bahasa pendahulu dari bahasa C++. Pencipta C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972.
  • C adalah bahasa pemrograman terstruktur yang membagi program dalam bentuk sejumlah blok.
  • Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam pembuatan  dan pengembangan program.
  • C++ diciptakan satu dekade setelah C oleh Bjarne Stroustrup pada tahun 1983. Pada mulanya C++ disebut “a better C”.
  • Nama C++ sendiri diberikan oleh Rick Mascitti pada musim panas 1983. Adapun tanda ++ berasal dari nama operator penaikan pada bahasa C.
  • Keistimewaan yang sangat berarti pada C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman yang berorientasi objek (PBO) atau OOP / Object Oriented Programming.
  • Contoh program C++ :
//program01.cpp
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
                cout<<”Hai. Selamat belajar C++”;
                getch();
}
  • Program C++ biasa ditulis dengan nama ekstensi .CPP (dari kata C plus plus).
  • Agar program ini dapat dijalankan (dieksekusi), program harus dikompilasi terlebih dahulu dengan menggunakan kompiler C++.
  • Pada saat pengkompilasian, program sumber (.CPP) bersama file-file header (berekstensi .H atau .HPP) akan diterjemahkan oleh kompiler C++ menjadi kode obyek (.OBJ).
  • File obyek ini berupa file dalam format biner (berkode 0 dan 1).
  • Selanjutnya file obyek ini bersama-sama dengan file obyek yang lain serta file pustaka (.LIB) dikaitkan menjadi satu oleh linker. Hasilnya berupa file yang bersifat executable.
  • File inilah yang bisa dijalankan langsung dari sistem operasi secara langsung.
  • Saat ini banyak kompiler C++ yang beredar di pasaran.
  Sebagai contoh Microsoft Corporation, sebagai perusahaan pembuat perangkat lunak yang sangat terkenal, mengeluarkan produk kompiler C++ berupa Microsoft C / C++ serta Visual C++.  Adapun Borland International, yang sangat terkenal dengan Turbo Pascal-nya, mengeluarkan Turbo C++ dan Borland C++

Program C++ Struktur Kuliah

 Struktur Kuliah
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
garis();
garis1();
kode32();
kode31();
kode2();
tabel();
void main()
{
int i,j,k,l,m,pilih;
char jawab;

struct
{
char *nmkul[3];
char *sks[3];
char *kode[3];
char *nmdosen[3];
}camp={{“Pemrograman Terstruktur”,”Logika Matematika”,”Algoritma Pemprograman”},
{“2″,”2″,”2″},
{“MD”,”KH”,”TR”},
{“Mas’odiek, ST”,”Khairul Hafid, ST”,”Taufiqurrahman, ST”}};


struct
{
char *nama;
int nim;
}mahasiswa={“Ellyatul Hasanah”,1155201147};

struct
{
int smst;
char kls;
}kelas;

struct
{
char *nmkul;
char *sks;
}mtkul[100];


struct
{
char *kode;
char *nmdosen;
}dosen[100];

ulang:
clrscr();
cout<<”Berapa data KHS yang akan dibuat : “;cin>>k;
m=k;
ulang1:
clrscr();
garis1();
cout<<”Semester (“;
for (i=1;i<=12;i++)
cout<<i<<”/”;
cout<<”): “;cin>>kelas.smst;
if (kelas.smst<1||kelas.smst>12)
goto ulang1;
char a;
cout<<”Kelas (“;
for (a=’A’;a<=’C’;a++)
cout<<a<<”/”;
cout<<”): “;cin>>kelas.kls;

for (j=0;j<k;j++)
{
ulang2:
clrscr();
cout<<”Data ke-”<<(j+1)<<endl;
garis();
cout<<endl;
cout<<”1. Mata kuliah”<<endl;
cout<<”2. SKS”<<endl;
cout<<”3. Nama dosen”<<endl;
cout<<”4. Kode dosen”<<endl;
cout<<”Masukkan pilihan (1/2/3/4) : “; cin>>pilih;
switch(pilih)
{
case 1:
{
garis1();
for (i=0;i<3;i++)
{
gotoxy((i*25),9);
cout<<camp.nmkul[i]<<”\t”;
}
kode32();
garis1();
cout<<”Masukkan plihan (1/2/3) : “;cin>>l;
if (l<1||l>3)
goto ulang2;
mtkul[j].nmkul=camp.nmkul[(l-1)];
mtkul[j].sks=camp.sks[(l-1)];
dosen[j].kode=camp.kode[(l-1)];
dosen[j].nmdosen=camp.nmdosen[(l-1)];
break;
}

case 2:
{
garis1();
for (i=0;i<3;i++)
{
gotoxy((i*25),9);
cout<<camp.sks[i]<<”\t”;
}
kode32();
garis1();
cout<<”Masukkan plihan (1/2/3) : “;cin>>l;
if(l<1||l>3)
goto ulang2;
mtkul[j].nmkul=camp.nmkul[(l-1)];
mtkul[j].sks=camp.sks[(l-1)];
dosen[j].kode=camp.kode[(l-1)];
dosen[j].nmdosen=camp.nmdosen[(l-1)];
break;
}

case 3:
{
garis1();
for (i=0;i<3;i++)
{
gotoxy((i*25),9);
cout<<camp.kode[i]<<”\t”;
}
kode32();
garis1();
cout<<”Masukkan plihan (1/2/3) : “;cin>>l;
if(l<1||l>3)
goto ulang2;
mtkul[j].nmkul=camp.nmkul[(l-1)];
mtkul[j].sks=camp.sks[(l-1)];
dosen[j].kode=camp.kode[(l-1)];
dosen[j].nmdosen=camp.nmdosen[(l-1)];
break;
}

case 4:
{
garis1();
for (i=0;i<3;i++)
{
gotoxy((i*25),9);
cout<<camp.nmdosen[i]<<”\t”;
}
kode32();
garis1();
cout<<”Masukkan plihan (1/2/3) : “;cin>>l;
if(l<1||l>3)
goto ulang2;
mtkul[j].nmkul=camp.nmkul[(l-1)];
mtkul[j].sks=camp.sks[(l-1)];
dosen[j].kode=camp.kode[(l-1)];
dosen[j].nmdosen=camp.nmdosen[(l-1)];
break;
}

default:
goto ulang2;
break;
}
}

clrscr();
cout<<”Nama \t : “<<mahasiswa.nama<;
cout<<”KTM  \t : “<<mahasiswa.nim<;
tabel();
for (j=0;j<k;j++)
{
gotoxy(1,8+j);
cout<<”0″<<(j+1);
gotoxy(10,8+j);
cout<<mtkul[j].nmkul;
gotoxy(35,8+j);
cout<<kelas.smst<;
gotoxy(43,8+j);
cout<<mtkul[j].sks;
gotoxy(50,8+j);
cout<<dosen[j].nmdosen<<endl;
}
garis1();
gotoxy(57,(m+10));
cout<<”Petugas”<<endl<<endl<<endl;
gotoxy(53,(m+15));
cout<<”( Miftahul Ulum )”<<endl;

cout<<endl<<”Ingin mengulang program (Y/N) ? : “;cin>>jawab;
if (jawab==’Y’||jawab==’y’)
goto ulang;
getch();
}

garis()
{
int i;
for (i=1;i<=70;i++)
cout<<”=”;
}

garis1()
{
int i;
for (i=1;i<=70;i++)
cout<<”-”;
cout<<endl;
}

kode32()
{
int y;
cout<<endl;
for (y=0;y<3;y++)
{
gotoxy((y*25),10);
cout<<”0″<<(y+1);
}
cout<<endl;
}

kode31()
{
int y;
cout<<endl;
for (y=0;y<3;y++)
{
gotoxy((y*15),7);
cout<<”0″<<(y+1);
}
cout<<endl;
}

kode2()
{
int z;
cout<<endl;
for (z=0;z<2;z++)
{
gotoxy((z*35),7);
cout<<”0″<<(z+1);
}
cout<<endl;
}

tabel()
{
garis();
gotoxy(1,6);
cout<<”Kode”;
gotoxy(10,6);
cout<<”Mata Kuliah”;
gotoxy(35,6);
cout<<”Kelas”;
gotoxy(43,6);
cout<<”SKS”;
gotoxy(50,6);
cout<<”Kode Dosen”<<endl;
garis();
}

Program Segitiga C++

Program Segitiga
#include <iostream.h>
#include <conio.h>  
void main()
{
int x, Tseg, y;
cout<<“Masukkan Bilangan = “;
cin>>Tseg;
clrscr();
for (x=1;x<=Tseg;x++)
{
for (y=1;y<=x;y++)
{
cout<<“@”;
}
cout<<endl;
}
getch();
}

Tips Aman Mudik Lebaran, ketawa.com

"Artikel 8 Tips Aman Mudik Lebaran"
1. Sebelum mudik, periksa kembali apakah
rumah anda sdh dalam keadaan terkunci
dan pastikan anda sdh tidak berada di
dalamnya.
2. Pasanglah alat pengamanan tambahan
pd rumah anda seperti: police line/garis
polisi, papan pengumuman bertuliskan
“Rumah ini Dalam Pengawasan KPK”, atau
setting eksterior rumah anda spt rumah
angker.
3. Jika Mudik menggunakan Pesawat
Terbang atau Kapal Laut, usahakan jangan
naik apalagi turun ditengah perjalanan.
4. Jika Mudik menggunakan Bus, pastikan
wujudnya Panjang, Rodanya Besar &
Banyak Jendelanya, Jika tdk, bisa jadi itu
cuma Odong2
5. Waspada terhadap orang asing yg
Berbaik hati menawarkan Minuman-
Makanan. Demi keamanan usahakan minta
“Mentahnya” saja
6. Mengantisipasi sesaknya penumpang,
hindari membawa barang yg tidak perlu
seperti: Meja Makan, Tangga, Kulkas, mesin
cuci, Gen set, Kasur, Sofa apalagi piano
7. Bawa bajunya jangan banyak2 karena
ini mudik, bukan minggat.
8. Jangan bawa istri orang, karena Anda
sedang mudik, bukan selingkuh
9. Tips Mudik Terakhir yg PALING PENTING
adalah Pastikan anda punya Kampung
Halaman.